3 Banten untuk Melaksanakan Tumpek Uye (Tumpek Kandang)
KABARPORTAL.COM – Berikut ini adalah 3 banten yang digunakan untuk melaksanakan Tumpek Uye atau juga dikenal dengan sebutan Tumpek Kandang.
Tumpek Uye merupakan rainan yang dikhususkan untuk hewan peliharaan. Saat Tumpek Kandang ini hewan tersebut dibuatkan otonan.
Ketika Tumpek Uye atau Tumpek Kandang ini, umat memuja Tuhan sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati untuk kerahayuan.
Tumpek Kandang biasanya dilaksanakan setiap 210 hari sekali (perhitungan kalender Bali) atau tepatnya pada tepatnya pada Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Uye.
Daftar Isi
3 banten yang bisa digunakan dalam melaksanakan Tumpek Uye
Banten Nista
Banten nista merupakan tingkatan banten paling sederhana tau tingkat terkecil. Menggunakan sarana pras penyeneng, guru dan tegen-tegenan yang berisi nasi dibungkus daun pisang. Kemudian berisi buah pinang yang dari satu biji dilengkapi dengan daksina lalu di atasnya diisi dengan canang sari.
Banten Madya
Tingkatan menengah atau madya ini menggunakan banten sesayut, pengambean, pengulapan, pras penyeneng dan jerimpen. Lalu banten itu juga dilengkapi dengan daksina dan di atasnya diisi dengan canang sari.
Selanjutnya wakul, wakul ini terbuat dari daun ron atau daun dari pohon sengon, kemudian tangkih yang dibuat dari daun kelapa atau janur yang isinya saur, kacang, dan telur, serta dilengkapi dengan sampian latih guak.
Banten Agung
Tingkatan banten ini paling tinggi atau utama. Sayut pengambean, pras penyeneng, banten guru, sayut pengulapan, pucak manik, banten penyegjeg, banten pengiring, sayut tebasan, sayut telepokan, tegen-tegenan, dan banten guling.
Banten guru yang isinya tumpeng, telur, pisang empat biji, sampai dengan gambah, banten bguling yang berisikan aledan tajuh, tumpeng 2 buah, pisang, cemper, serta dilengkapi dengan sampian yang terbuat dari janur banten guling ini ditaruh disebelah guling. Banten dihaturkan di sanggah kamulan biasanya menggunakan pejati.
Perlu diketahui juga bahwa 3 banten tersebut pada dasarnya memiliki makna yang sama. Sehingga tidak ada keharusan dan umat bisa memilih sesuai dengan kemampuan.
Rangkaian Tumpek Kandang
Membersihkan atau memandikan hewan peliharaan serta kandangnya.
Banten yang sudah disiapkan ditempatkan disebelah hewan peliharaan atau juga di denpan kandang.
Termpat tersebut biasanya dibuat menggunakan pohon dadap atau bambu.
Doa atau Mantra untuk Tumpek Uye
1. Upacara Tumpek Kandang dengan Banten Alit
Om indata hita Sang Rare Angon anganturajken praspenyeneng, daksina, angaturaken ring Sang Angambel urip para wewalungane, amogitha anglungsur panugrahan ngicenin keslamatan lan kerahayuan kedirghayusaan.
Terjemahannya :
Semoga bahagia Sang Rare Angon mempersembahkan mempersembahkan daksina, mempersembahkan atas nama Tuhan yang memelihara hewan berkaki empat, memohon penganugrahan semoga memberikan keselamatan panjang umur.
2. Upacara Tumpek Kandang dengan Banten Madya
Om Sri namah, namah swaha
Om puja sanjana astra, sastra pakulun angadeg Sang Rare Angon, reh manusan nira angaturin inggihan wewantenan sane katur sesayut pengulapan, pengmbean,lan pisang guru. yening wenten sekirang langkung, niki wenten berasa sokan, jinah satak laweh stukal sane katur ring peras agung, amogitha nunas pengampura. Om Ang, Mang, Namah Swaha.
Terjemhannya :
Ya Tuhan dalam menifestasi sebagai Sang Rare Angon, hamba-Mu mengaturkan kepada-Mu sesaji berupa sesayut pengulapan, pengambean, dan pisang guru, jikalau ada kurang lebih ini hamba mempersembahkan mempersembahkan pengambean, uang 200 kepeng benang segulung, dan kalau ada yang kurang hamba mohon maaf.
3. Upacara Tumpek Kandang dengan Banten Agung (Utama)
Ong Ide te kita pada saking purwa desa sinangaken tapa muliha kita maring purwa desa, manebah te kita maring Sang Hyang Iswra lan Sang Rare Angon.
Om sang namah linggan tan wus sang mangkana, pasang sarga kita ring Sang Hyang Iswara. Arwa tan te kita, arwa tan kita, menganti tikena Sang Hyang Rare Angon, angaturin Ida wewantenan sane katur sesayut pengambean, penyegjeg lan pengulapan, reh manusan nira angaturin amogitha nglungsur kerahayuan kerahajengan, lan keselamatan, kirang langkung atur tityang, tityang nunas pengampura, beras sokan , jinah satak lawes tukel sane katur ring pras agung.
Terjemahannya :
Ya Tuhan yang bersetana di timur, yang bersetana dan ber yoga dengan sangat mulia hamba dari arah timur, menyembah-Mu dalam wujud Sang Hyang Iswara dan Sang Hyang Rare Angon.
Setelah itu memohon maaf kepada-Mu Sang Hyang Iswara sebagai Sang Rare Angon, menghaturkan kepda-Mu sesaji yang dipersembahkan sesayut pengambean, penyegjeg lan pengulapan, karena hamba-Mu mempersembahkan dengan kerendahan hati memohon keselamatan, kurang lebih atas permohonan hamba mohon maaf, beras sewakul, benagng segulung, uang 200 kepeng, yang hamba persembahkan dalam bentuk pras agung.
Itulah 3 banten yang digunakan untuk melaksanakan Tumpek Uye atau Tumpek Kandang lengkap dengan doa yang digunakan. ***
0 Reviews
ikuti kami di Google News