swipe up
[modern_search_box]

3 Pura di Bali yang Jadi Harapan untuk Kesembuhan Nonmedis, Keturunan, dan Kelancaran Rezeki

 3 Pura di Bali yang Jadi Harapan untuk Kesembuhan Nonmedis, Keturunan, dan Kelancaran Rezeki

ilustrasi umat sedang menjalankan prosesi melukat/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM – Bali, pulau yang kaya akan budaya dan spiritualitas, tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga tempat-tempat suci yang sarat makna. Beberapa pura di Bali dikenal sebagai tempat persembahyangan sekaligus sarana memohon kesembuhan nonmedis, keturunan, hingga kelancaran rezeki.

Dalam tradisi Bali, istilah nunas tamba merujuk pada permohonan kesembuhan secara spiritual. Pura-pura ini menjadi destinasi umat yang mencari solusi atas berbagai masalah hidup dengan penuh keyakinan.

Berikut adalah tiga pura di Bali yang diyakini memiliki kekuatan spiritual untuk memohon kesembuhan, keturunan, dan rezeki, dirangkum dengan gaya jurnalistik yang informatif dan ramah untuk pembaca.

1. Pura Penataran Pande Beng, Gianyar: Pusat Spiritual untuk Kesehatan dan Keturunan

Terletak di Jalan Gunung Agung, Banjar Serongga Kelod, Gianyar, Pura Penataran Pande Beng mudah dijangkau berkat petunjuk arah yang jelas di Google Maps. Pura ini bukan sekadar tempat persembahyangan, tetapi juga destinasi spiritual untuk memohon kesembuhan nonmedis, keturunan, hingga kemajuan karier.

promo pembuatan website bulan ini

Umat yang berkunjung disarankan membawa bungkak dan pejati masing-masing satu buah sebagai sarana persembahan. Selain itu, prosesi melukat (pembersihan diri secara spiritual) menjadi bagian penting, sehingga pakaian gati (pakaian adat Bali yang sopan) wajib dikenakan. Pura ini buka setiap hari, menjadikannya mudah dikunjungi kapan saja. Keberadaannya yang kental dengan nilai spiritual menjadikan Pura Penataran Pande Beng sebagai salah satu tujuan utama untuk wisata religi di Bali.



2. Pura Batur Sri Murti, Tabanan: Harmoni Spiritual dan Alam

Berlokasi di Jalan Pemanis, Biaung, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Pura Batur Sri Murti menawarkan pengalaman spiritual yang unik. Pura ini memiliki tiga palinggih (tempat suci) dengan fungsi khusus: Palinggih Saren Kauh untuk memohon keturunan, Palinggih Saren Kangin untuk nunas tamba atau kesembuhan, dan Palinggih Ratu Made Bebotoh untuk kelancaran karier serta keselamatan.

Keunikan lain dari pura ini adalah keberadaan berbagai tanaman obat di sekitar area pura, yang memperkuat aura penyembuhan. Menariknya, sarana persembahan di palinggih utama hanya menggunakan daging bebek, mencerminkan tradisi khas yang masih terjaga. Pura Batur Sri Murti adalah perpaduan harmonis antara spiritualitas dan kepekaan terhadap alam, menjadikannya tempat yang istimewa bagi umat.

3. Pura Telaga Pingit, Buleleng: Misteri Air Suci di Tengah Hutan

Jauh di tengah hutan Desa Penyabangan, Gerokgak, Buleleng, berdiri Pura Telaga Pingit yang menyimpan aura mistis dan spiritual. Lokasinya yang tersembunyi di alam liar menambah kesakralan tempat ini. Air telaga di pura ini terkenal pahit dan tidak pernah kering, diyakini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit nonmedis.



Sebelum berkunjung, umat wajib membuat “janji temu” dengan jro mangku (pemuka agama setempat). Di pintu masuk, terdapat batu besar yang diyakini sebagai penetralisir energi negatif. Pura ini ditemukan pada 1963 oleh Pan Seriketat, kakek dari Jro Mangku Wita, dan hingga kini tetap menjadi tujuan spiritual bagi mereka yang mencari kesembuhan. Keunikan dan kedamaian Pura Telaga Pingit menjadikannya destinasi yang patut dikunjungi dengan penuh kesiapan batin.

Ketiga pura ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga cerminan kekayaan budaya dan spiritual Bali. Kepercayaan akan kesembuhan nonmedis, keturunan, dan rezeki yang dikaitkan dengan pura-pura ini bergantung pada keyakinan masing-masing individu. Namun, yang pasti, kunjungan ke pura-pura ini menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam, sekaligus memperkaya wawasan tentang tradisi Bali.

Jika Anda berencana melakukan wisata religi di Bali, ketiga pura ini layak masuk dalam daftar kunjungan. Pastikan untuk menghormati tata cara setempat, seperti membawa sarana persembahan dan mengenakan pakaian sopan, agar perjalanan spiritual Anda semakin bermakna.

***

Baca Juga: