Apa itu Panca Yama Bratha, Bagian dan Penjelasannya

ilusterasi/ coffeemorning/ pixabay
Panca yama Bratha adalah sebuah pengendalian diri. Berikut adalah penjelasan tentang Panca yama Bratha. Terdiri dari 3 suku kata yakni Panca yang berarti Lima (5), Yama berarti Pengendalian serta Bratha merupakan Keinginan.Dengan demikian Panca yama Bratha memiliki makna 5 dasar pengendalian diri pada tingkat pertama untuk meraih kesempurnaan serta kesucian jasmani.Lantas apa saja kelima bagian dari Panca yama Bratha ?[irp]Lontar Wreti Sasana menyebutkan bahwa Panca yama Bratha sebagai berikut:Ahingsa ngaraning tan pamati-mati, brahmacaryya ngaraning tan keneng stri sangkan rare, mwang sang kumarwruhi mantra kabrahmacaryan, satya ngaraning tuhu mojar, awyawaharika ngaraning tan pawyawahara, astaiya ngaraning tan chindra ring drewya ning len, ika ta kalima, yama bratha ngaranya, ling bhatara Rudra.Artinya:Ahimsa artinya tidak melakukan pembunuhan, brahmacarya artinya tidak pernah menyentuh perempuan sejak kecil, dan memahami mantra kabrahmacaryan, satya artinya berkata jujur, awyawaharika artinya tidak terikat keduniawian, asteya artinya tidak berniat jahat kepada milik orang lain, yang lima itu Yama Bratha namanya, sabda bhatara Rudra.[the_ad id="1336"]Dan berikut ini bagian dari Panca Yama Bratha.
- Ahimsa
- Brahmacari
- Satya
- Awyawahara/Awyawaharika
- Asteya
Ahimsa
Ahimsa merupakan sebuah tindakan yang tidak melukai, tidak membunuh dan tidak menyakiti. Bagian ini bahkan tidak saja berupa tindakan melainkan dimulai dari pikiran.Sebuah sloka menyebutkan "ahimsa paro dharma artinya kebajikan (Dharma) yang tertinggi terdapat pada ahimsa". Jadi, jelaslah bahwa ajaran yang tinggi itu adalah tidak membunuh atau tidak menyakiti.Brahmacari
Bagian kedua merupakan Brahmacari yakni berkaitan dengan proses belajar, menuntut ilmu pengetahuan. Sehingga jiwa dan pikiran terpusat pada pengetahuan.[irp]Ini sedikit berbeda dengan kata Nyukla Brahmacari yang juga terdapat pada konsep agama Hindu yakni keinginan seseorang untuk tidak menikah.Asteya
Terdiri dari 2 kata yakni A yang bermakna tidak dan Steya berarti mencuri atau memperkosa milik orang lain. Asteya terdiri dari 6 bagian yakni:- Angalap artinya mengambil secara paksa milik orang lain.
- Akon Anuduhaken artinya menyuruh orang lain untuk merampok atau mencuri.
- Aweh Pangan artinya memberi makan pencuri.
- Wruha Ring Maling artinya berkenalan dengan pencuri.
- Amitra Maling artinya berteman dengan pencuri.
- Anelang Drewyaning Sanak Tur Tan 7. Angulihaken artinya meminjam milik orang lain tetapi tidak mengembalikannya.
1 dari 2 halaman
ikuti kami di Google News