Daftar Hari Suci Hindu Bali September 2025: Dari Saraswati hingga Pagerwesi

ilustrasi banten oleh Sue/ Flicker/ Kabarportal
DENPASAR, KABARPORTAL.COM – Bulan September 2025 akan menjadi periode yang kaya akan perayaan hari suci atau rahinan bagi umat Hindu di Bali.
Berdasarkan kalender Bali, bulan kesembilan ini dipenuhi dengan berbagai upacara adat yang sarat makna, mulai dari Hari Raya Saraswati hingga Pagerwesi.
Berikut adalah rangkuman lengkap rahinan yang akan berlangsung sepanjang September 2025, yang tidak hanya penting untuk kebutuhan spiritual, tetapi juga mencerminkan kekayaan tradisi Bali.
Rangkaian Rahinan Penting
Bulan September 2025 menampilkan dua hari suci besar, yaitu Hari Raya Saraswati pada Sabtu, 6 September, dan Pagerwesi pada Rabu, 10 September. Kedua hari suci ini memiliki rangkaian upacara yang tidak boleh dilewatkan, masing-masing dengan tradisi unik di berbagai wilayah di Bali.
Selain itu, Purnama (bulan purnama) jatuh pada Minggu, 7 September, dan Tilem (bulan mati) pada Senin, 22 September. Ada pula Kajeng Kliwon Uwudan pada Senin, 15 September, dan Kajeng Kliwon Enyitan pada Selasa, 30 September, yang menjadi momen penting untuk upacara keagamaan.
Bulan ini juga menandai Sasih Ketiga dalam kalender Bali, dengan salah satu rahinan penting lainnya adalah Tumpek Landep pada Sabtu, 20 September, yang didedikasikan untuk menghormati alat-alat tajam dan senjata.
Daftar Lengkap Rahinan September 2025
Berikut adalah jadwal lengkap hari suci Hindu Bali di bulan September 2025:
2 September 2025 – Paid-Paidan: Hari untuk memulai aktivitas tertentu sesuai tradisi Bali.
3 September 2025 – Hari Urip: Momen untuk menghormati kehidupan dan energi positif.
4 September 2025 – Hari Patetegan: Hari yang berkaitan dengan ritual keagamaan tertentu.
5 September 2025 – Hari Pangredanaan: Persiapan menyambut Hari Raya Saraswati dengan upacara pendahuluan.
6 September 2025 – Hari Raya Saraswati: Perayaan untuk memuliakan Sang Hyang Aji Saraswati, dewi ilmu pengetahuan. Umat Hindu melakukan upacara untuk menghormati pustaka, rontal, dan kitab sebagai wujud syukur atas anugerah ilmu.
7 September 2025 – Banyu Pinaruh: Umat memohon anugerah Sang Hyang Saraswati dengan mandi menggunakan air kumkuman (air bercampur bunga harum) dan memohon tirta untuk kesucian lahir dan batin. Hari ini juga bertepatan dengan Purnama.
8 September 2025 – Soma Ribek: Hari untuk menghormati Sang Hyang Tri Murti dan Dewi Sri, dewi kesuburan. Umat melakukan upacara widhi widhana untuk mensyukuri beras dan padi di lumbung, sekaligus berdoa agar kesuburan tetap terjaga. Disarankan untuk tidak menumbuk padi atau menjual beras pada hari ini.
9 September 2025 – Sabuh Mas: Pemujaan kepada Hyang Mahadewa sebagai ungkapan syukur atas kelimpahan harta dan barang berharga, termasuk perhiasan, melalui upacara yadnya.
10 September 2025 – Pagerwesi: Hari untuk memohon keselamatan alam dan isinya melalui pemujaan kepada Hyang Pramesti Guru dan Dewasa Nawa Sanga. Umat melakukan widhi widhana di Sanggah Kemulan serta menenangkan pikiran dengan yoga dan semadi.
15 September 2025 – Kajeng Kliwon Uwudan: Hari suci dengan energi spiritual khusus untuk upacara keagamaan.
20 September 2025 – Tumpek Landep: Upacara untuk menghormati alat-alat tajam dan senjata, memohon keberkahan kepada Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar alat-alat tersebut tetap bertuah.
21 September 2025 – Redite Umanis Ukir: Persembahan kepada Bhatara Guru di Sanggah Kemulan.
22 September 2025 – Tilem: Hari bulan mati, momen untuk introspeksi dan pembersihan spiritual.
24 September 2025 – Buda Wage Ukir: Persembahan kepada Sang Hyang Sri Nini dan Dewa Sadhana di tempat penyimpanan harta. Hari ini tidak dianjurkan untuk melakukan pembayaran.
26 September 2025 – Hari Bhatara Sri: Hari untuk memuliakan Dewi Sri, dewi kemakmuran.
30 September 2025 – Kajeng Kliwon Enyitan: Hari suci untuk upacara keagamaan dengan makna spiritual mendalam.
30 September 2025 – Anggar Kasih Kulantir: Pemujaan kepada Bhatara Mahadewa untuk memohon berkah dan perlindungan.
Makna dan Tradisi
Setiap rahinan memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai spiritual dan budaya Bali. Misalnya, Hari Raya Saraswati menjadi wujud syukur atas ilmu pengetahuan, sementara Pagerwesi menekankan pentingnya keselamatan dan keseimbangan alam. Tradisi seperti Banyu Pinaruh dan Tumpek Landep juga menunjukkan keterkaitan erat antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam budaya Bali.
Dengan jadwal ini, umat Hindu Bali dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan upacara dengan penuh makna. Informasi ini juga relevan bagi wisatawan yang ingin memahami kekayaan tradisi Bali selama bulan September 2025.
***