swipe up
[modern_search_box]

Eksplorasi Potensi Kopi Lokal: Tim HKI Buleleng Dorong UMKM Kopi Busungbiu Menuju Sertifikasi Kekayaan Intelektual

 Eksplorasi Potensi Kopi Lokal: Tim HKI Buleleng Dorong UMKM Kopi Busungbiu Menuju Sertifikasi Kekayaan Intelektual

Tim Kekayaan Intelektual Kembali Melakukan Koordinasi Dan Survei Lapangan Umkm Kopi/ Brida Buleleng/ kabarportal

BULELENG, KABARPORTAL.COM – Tim Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Buleleng bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM kembali menggelar koordinasi dan survei lapangan ke empat UMKM kopi di Kecamatan Busungbiu, Bali.

Desa-desa yang menjadi fokus kali ini adalah Umejero, Tinggarsari, Sepang Kelod, dan Dapdapputih. Keempat desa ini menyimpan potensi besar untuk mengangkat kopi lokal Bali ke panggung yang lebih luas, berkat kualitas unggul dan cita rasa khas yang mampu bersaing di pasar nasional.

Keempat desa di Kecamatan Busungbiu—Umejero, Tinggarsari, Sepang Kelod, dan Dapdapputih—memiliki keunggulan alami untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Faktor lingkungan seperti tanah yang subur dan iklim tropis yang ideal menjadi penunjang utama pertumbuhan tanaman kopi, khususnya varietas Robusta yang mendominasi wilayah ini. Tak hanya itu, keahlian masyarakat setempat dalam mengolah biji kopi turut menyumbang cita rasa dan aroma khas yang membedakan kopi Busungbiu dari daerah lain.

Potensi Ekonomi dari Kopi Lokal

Kualitas kopi yang mumpuni ini membuka peluang besar bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha. Mulai dari membuka warung kopi hingga mengolah biji kopi menjadi produk turunan seperti kopi bubuk atau minuman siap saji, potensi ekonomi dari sektor ini sangat menjanjikan. Tim HKI pun berupaya mendampingi para pelaku UMKM untuk memperkuat merek mereka melalui sertifikasi Kekayaan Intelektual (KI), yang akan meningkatkan daya saing dan nilai jual produk di pasar.

UMKM Kopi Bubuk Robusta Top di Umejero

promo pembuatan website bulan ini

Di Desa Umejero, UMKM Kopi Bubuk Robusta Top milik Nyoman Sadiadnya menjadi salah satu fokus koordinasi. Usaha ini telah memiliki izin usaha dan kini tengah berproses untuk mendapatkan sertifikasi KI. Nyoman berharap sertifikasi ini dapat memperkuat identitas mereknya, sehingga kopi robusta khas Umejero semakin dikenal luas.



Sari Coffee di Tinggarsari: Melangkah ke Pasar Nasional

Tim Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Buleleng bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM kembali menggelar koordinasi dan survei lapangan ke empat UMKM kopi di Kecamatan Busungbiu, Bali.
Tim Kekayaan Intelektual Kembali Melakukan Koordinasi Dan Survei Lapangan Umkm Kopi/ Brida Buleleng/ kabarportal

Sementara itu, di Desa Tinggarsari, UMKM Sari Coffee yang dikelola Gede Sinar telah menorehkan prestasi membanggakan. Selain telah mengantongi izin usaha dan sertifikasi halal, Sari Coffee aktif mengikuti pelatihan pengolahan kopi dan berpartisipasi dalam pameran tingkat nasional. Langkah selanjutnya, tim HKI akan mengusulkan pendaftaran sertifikasi KI untuk memperkuat posisi merek ini di pasar yang lebih kompetitif.

Kopi Bali Mustika di Sepang Kelod

Perjalanan tim HKI berlanjut ke UMKM Kopi Bali Mustika di Desa Sepang Kelod, yang dimiliki oleh Pande Made Mustika. Kopi robusta produksi mereka dikenal memiliki cita rasa dan aroma yang khas, menjadikannya favorit di kalangan masyarakat lokal. Dengan izin usaha yang telah dimiliki, Bali Mustika siap diajukan untuk mendapatkan sertifikasi KI, langkah yang akan memperluas jangkauan pasar produk ini.

Kopi Orista dari Dapdapputih

Di Desa Dapdapputih, UMKM Kopi Orista yang dikelola Ni Putu Tuti Lestiana turut menunjukkan potensi besar. Produk kopi bubuk Orista, yang telah memiliki izin usaha, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian lokal sekaligus memperkenalkan kopi berkualitas tinggi dari Dapdapputih ke pasar yang lebih luas. Tuti optimistis bahwa kopi lokal ini dapat bersaing dengan merek-merek ternama lainnya.



Tantangan dan Solusi dalam Sertifikasi KI

Dari penelusuran pada pangkalan data Kekayaan Intelektual DJKI, tim HKI menemukan adanya kesamaan nama merek antara UMKM di Busungbiu dengan beberapa merek lain. Untuk mengatasi hal ini, tim mengusulkan penambahan kata unik pada merek yang diajukan, sehingga tetap mencerminkan identitas lokal tanpa kehilangan keaslian.

Selain itu, untuk memperkuat visualisasi merek, tim akan berkoordinasi dengan petugas desain dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Buleleng guna merancang logo yang menarik dan autentik.

Langkah ke Depan

Upaya tim HKI ini bukan sekadar memfasilitasi sertifikasi, tetapi juga membangun ekosistem usaha kopi yang berkelanjutan di Busungbiu. Dengan memperkuat merek melalui sertifikasi KI, UMKM kopi lokal diharapkan mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.

Dukungan terhadap pengembangan produk olahan kopi, pelatihan, dan promosi melalui pameran juga menjadi kunci untuk mengangkat nama kopi Bali, khususnya dari Buleleng, sebagai produk unggulan yang patut dibanggakan.

Dengan pendampingan yang intensif dan strategi yang tepat, kopi lokal dari Busungbiu bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga simbol potensi ekonomi dan kebanggaan masyarakat Bali. Mari dukung UMKM kopi lokal untuk terus berkembang dan mendunia!

***

Penulis: Putu Astawa

Editor: Tim Kabarpotal

Baca Juga: