swipe up
[modern_search_box]

Garuda Wisnu Kencana Viral Jalan Ditembok Akhirnya di Bongkar, Begini Sejarah GWK, Jimbara – Bali

 Garuda Wisnu Kencana Viral Jalan Ditembok Akhirnya di Bongkar, Begini Sejarah GWK, Jimbara – Bali

ilustrasi Garuda Wisnu Kencana/ Google Maps/ kabarportal

JIMBARAN, KABARPORTAL.COM - Di Bukit Ungasan, Bali, menjulang gagah sebuah mahakarya seni yang telah menjadi ikon kebanggaan Indonesia: Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Lebih dari sekadar monumen, patung ini adalah penanda sejarah panjang, mitologi mendalam, dan ketekunan seorang seniman.

Perjalanannya yang penuh tantangan, mulai dari ide ambisius hingga peresmiannya, menjadi kisah yang patut diceritakan.

Awal Mula Sebuah Visi (1989)

Kisah GWK dimulai pada tahun 1989, ketika seniman patung I Nyoman Nuarta memiliki visi luar biasa. Ia membayangkan sebuah patung kolosal yang tidak hanya berfungsi sebagai daya tarik wisata, tetapi juga simbol warisan budaya bangsa yang kuat. Nuarta ingin mengubah lahan bekas penambangan batu kapur yang tandus di Bukit Ungasan menjadi sebuah taman budaya yang megah.

promo pembuatan website bulan ini



Inspirasi patung ini diambil dari kisah mitologi Hindu tentang pencarian air keabadian (Amerta). Dalam kisah tersebut, diceritakan bahwa Garuda bersedia menjadi tunggangan Dewa Wisnu, sang dewa pemelihara alam semesta, sebagai imbalan untuk mendapatkan hak membebaskan ibunya dari perbudakan.

Perjalanan Pembangunan yang Penuh Liku (1992–2018)

Proses pembangunan patung GWK bukanlah jalan yang mulus. Dimulai pada tahun 1992, proyek ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Krisis ekonomi tersebut memaksa pembangunan dihentikan, sebuah pukulan telak bagi proyek yang begitu ambisius.

Namun, I Nyoman Nuarta tidak menyerah. Dengan tekad kuat, ia melanjutkan kembali pembangunan patung ini pada tahun-tahun berikutnya. Sepanjang perjalanannya, ia melibatkan lebih dari 120 seniman patung dan 1.000 pekerja, yang bekerja keras mewujudkan visi tersebut. Selama hampir tiga dekade, pembangunan GWK menjadi saksi bisu kegigihan dan dedikasi.

Pembangunan fisik yang signifikan dimulai pada 2013, setelah berbagai penundaan. Setelah melewati proses panjang dan rumit, akhirnya patung GWK selesai dan diresmikan pada Agustus 2018.



Teknik dan Material Pembangunan

Keagungan patung GWK tidak hanya terletak pada ukurannya, tetapi juga pada teknik dan material pembuatannya yang luar biasa. Bagian kulit patung terbuat dari ribuan lempengan tembaga yang ditempa dan dipotong menjadi bentuk segitiga. Setiap lempengan diproses secara hati-hati untuk menciptakan tekstur yang menyerupai kulit manusia.

1 dari 2 halaman

ikuti kami di Google News

Tim Kabarportal

Baca Juga: