Ketahui Arti Mimpi dari Sisi Spiritual Hindu Bali
KABARPORTAL.COM – Berikut ini adalah penjelasan tentang arti mimpi dari sisi spiritual Hindu Bali.
Arti mimpi ini disampaikan oleh Ida Bagus Bhaskara dari Geria Sunia Tampaksiring yang merupakan seorang penekun Lontar.
Namun sebelum itu, mimpi dalam sains sebenarnya bisa dijelaskan. Mimpi adalah sebuah aktifitas pikiran sat melakukan proses pengalaman sebelumnya.
Dalam Hindu, menurut Ida Bagus Bhaskara ada yang namanya istilah Catur Pada yakni empat lapisan pikiran.
Dimana salah satu bagain dari Catur Pada adalah Swapena Pada yang berarti alam mimpi. Dalam pustaka suci Hindu, mimpi merupakan salah satu bagian dari lapisan pikiranpenting.
Terkait tentang mimpi, di Bali hal ini tercatata cukup rapi dan tertulis pada Lontar Tetenger ipian.
Lontar ini secara khusus membaca makna mimpi. Dan tentu, dalam lontar Tetenger ipian ini tidak sembarangan mimpi yang dibahas.
Selain itu, mimpi juga bisa menjadi sebuah pertanda dan bisa juga berkaitan dengan kesaktian.
Dijelaskan juga, dalam Agama Hindu ada yang namanya Yoga Nidra yang berkaitan dengan aktifitas mimpi. Begitu juga saat mimpi ini dijadikan sebuah pertanda, maka tidaklah semuanya bisa dijadikan pertanda.
Hal yang menjadi penentu dalam Lontar Tetenger Impian adalah dauh atau waktu saat mimpi itu terjadi. Jika mimpi terjadi sekitar 20.00 hingga 00.00 waktu setempat, maka itu dikaitkan dengan bunga tidur.
Sebab, menurutnya dalam kurun waktu tersebut adalah aktifitas biasa dan tidak bisa dikaitkan dengan pertanda atau kawisesan.
Sedangkan jika mimpi terjadi antara pukul 00.00 ke bawah maka mimpi itu juga diartikan sebagai mimpi biasa. Sebab mimpi pada kurun wakti tersebut bisa jadi sebuah proses atas aktifitas sebelumnya.
Kemudian jika mimpi terjadi antara pukul 00.00 hingga 04.00 dini hari, maka mimpi itu disebut sebagai Brahma Muruta.
Kemungkinan mimpi itu sebagai tetenger atau pertanda akan sebuah kejadian. Meski banyak memuat arti mimpi, Lontar Tetengger Ipian ada yang sudah tidak relevan lagi isinya.
“Karena sekarang kan tidak semua orang paham akan tata cara membajak sawah. Begitu juga mimpi manyi atau memanen padi, sudah pasti orang-orang di kota tidak paham itu. Maka ada beberapa mimpi yang sudah tidak relevan,” katanya sebagaimana dikuti dalam wawancara di akun YouTube Kapiyot Bali.
Adapun bahan untuk memahami ipian dalam Lontar Tetenger Ipian adalah nungkalik atau terbalik dari mimpi yang dialami.
Semisal dalam mimpi sedang memungut uang maka bisa jadi dalam kenyataannya terjadi bencana, maka penting halnya untuk logika yang bagus.
Pada beberapa teks lontar, saat tengah melaukan aktifitas tidur, maka sebagian dari roh atau Sang Hyang Manon tengah keluar namun pada tubuh masih ada Sang Hyang Tunggu Urip.
“Nah, menurut Sang Hyang Tunggu Urip inilah yang memiliki tugas untuk menjada kita saat sedang tidur,” ucapnya.
Sang Hyang Manon ini yang mengembara dan jika dia ketemu seseorang maka kita akan memimpikan orang tersebut.
“Lalu sang Hyang Manin terbang membawa Tri Premana, Sabda Bayu Idep. Sehingga dalam mimpi kitab isa merasa sakit, melihat, mendengar. Karena membawa sang Hyang Pramana,” jelasnya.
Itulah penjelasan tentang mimpi dari sisi spiritual Hindu Bali yang perlu diketahui. ***
ikuti kami di Google News
0 Reviews
ikuti kami di Google News