swipe up
[modern_search_box]

Kisah Mistis dan Keindahan Pura Campuhan Windhu Segara: Permata Suci di Pantai Padang Galak

 Kisah Mistis dan Keindahan Pura Campuhan Windhu Segara: Permata Suci di Pantai Padang Galak

Pura Campuhan Windhu Segara/ Google Maps/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Di tepian Pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar, Bali, berdiri megah Pura Campuhan Windhu Segara, sebuah tempat suci yang memadukan keajaiban spiritual, keberagaman budaya, dan pesona alam.

Pura ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga destinasi spiritual yang menawarkan pengalaman melukat—ritual pembersihan jiwa dan pikiran—yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Dengan sejarah pendirian yang penuh makna, cerita magis di baliknya, serta lokasi yang mudah dijangkau, pura ini menjadi salah satu permata tersembunyi di Pulau Dewata.

Berikut adalah kisah lengkap tentang pura Campuhan Windhu Segara yang ada di Denpasar dan sering juga digunakan sebagai tempat melukat.

Sejarah Penuh Makna di Balik Pendirian Pura

promo pembuatan website bulan ini

Pura Campuhan Windhu Segara bukanlah pura kuno seperti banyak pura lain di Bali, tetapi memiliki kisah pendirian yang tak kalah menarik. Berdiri pada 7 Juli 2005, pura ini lahir dari pengalaman spiritual yang dialami oleh Jro Mangku Gede Alit Adnyana, pendiri sekaligus pemangku pura.



Awalnya, Jro Mangku menderita penyakit gagal ginjal yang tak kunjung sembuh meski telah menjalani berbagai pengobatan. Dalam keputusasaan, ia menemukan sebatang kayu di Pantai Padang Galak yang mengeluarkan asap—sebuah pertanda ilahi yang dianggap sebagai pesan dari Tuhan. Kayu itu menjadi titik awal pembangunan pura di lahan berpasir di tepi pantai.

Keajaiban tak berhenti di situ. Setelah pura selesai dibangun, Jro Mangku sembuh dari penyakitnya. Kisah ini menyebar luas, mengundang masyarakat dari berbagai latar belakang untuk turut mendukung pembangunan pura, mencerminkan semangat toleransi khas Bali.

Proses pembangunan pun rampung, dan pada 9 September 2016, pura ini diresmikan oleh Gubernur Bali saat itu, I Made Mangku Pastika, dengan kehadiran Ida Dalem Semaraputra dari Puri Klungkung.

Jro Mangku, yang kemudian bergelar Mahaguru Altreya Narayana setelah menjalani tapa selama 108 hari di hutan, berhasil menjadikan pura ini sebagai simbol harmoni budaya.



Pura Campuhan Windhu Segara memadukan elemen penghormatan kepada Dewa Siwa, Dewi Subadra, dan Dewi Nyai, menjadikannya tempat yang kaya akan makna spiritual.

Lokasi Strategis dan Mudah Dijangkau

Terletak di Pantai Padang Galak, Sanur, Pura Campuhan Windhu Segara memiliki posisi yang strategis dan mudah diakses. Untuk mencapainya, pengunjung bisa melewati Jalan Bypass Ngurah Rai menuju arah Pantai Padang Galak di Denpasar Timur.

1 dari 3 halaman

ikuti kami di Google News

Baca Juga: