swipe up
[modern_search_box]

Lahir Sasih Saddha Cocoknya Bekerja Dibidang Seni, Guru atau Notaris Menurut Tenung Wariga Gemet

 Lahir Sasih Saddha Cocoknya Bekerja Dibidang Seni, Guru atau Notaris Menurut Tenung Wariga Gemet

ilustrasi/ pixel/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Pranata Mangsa, sebuah sistem kalender berbasis peredaran matahari dengan siklus tahunan, terdiri dari 365 hingga 366 hari. Sistem ini memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam yang menjadi pedoman penting bagi petani serta persiapan menghadapi ancaman bencana, seperti kekeringan, serangan hama, atau banjir.Istilah Pranata Mangsa berasal dari dua kata: pranata, yang berarti aturan, dan mangsa, yang berarti masa atau musim. Kalender ini sejatinya adalah wujud kebijaksanaan masyarakat Nusantara dalam memahami dan menyikapi perubahan musim. Informasi yang terkandung di dalamnya menjadi panduan utama para petani dan nelayan tradisional untuk menjalankan profesi mereka. Tak hanya itu, kalender ini mencerminkan eratnya hubungan manusia dengan alam, sebuah kearifan lokal yang mendasari cara hidup masyarakat tradisional Nusantara.Tenung Wariga Gemet: Ramalan Pekerjaan Berdasarkan MangsaSebagai bagian dari kebudayaan Jawa, Tenung Wariga Gemet adalah bentuk ramalan yang menentukan karier atau pekerjaan berdasarkan mangsa dan hari kelahiran. Sistem ini membagi bidang profesi ke dalam tiga kelompok utama, masing-masing dengan panduan yang disesuaikan dengan karakter dan potensi individu. Meski demikian, ada pengecualian bagi mereka yang dianggap jenius atau memiliki kemampuan supranormal.
  • Kelompok Eka (Minggu, Rabu, Jumat): Cocok dengan profesi seni seperti penulis, wartawan, penulis skenario, atau bahkan aktivis sosial.
  • Kelompok Dwi (Senin): Dianjurkan untuk profesi seperti pelukis, notaris, guru, atau pengacara.
  • Kelompok Tri (Selasa, Kamis, Sabtu): Pilihan karier mencakup bidang kedokteran, percetakan, pemandu wisata, atau pekerjaan di sektor swasta.
Jejak Sejarah Pranata MangsaSistem kalender ini dipercaya telah ada sejak zaman Raja Aji Saka yang memerintah di Medang Kamulan, menjadikannya salah satu warisan budaya yang telah bertahan ribuan tahun. Meskipun berkembang sejak era kuno, kalender ini tetap relevan dan komprehensif. Tak hanya di Nusantara, tradisi serupa juga ditemukan di berbagai belahan dunia, seperti sistem penanggalan pertanian Bauernkalendar di Jerman.Penanda waktu pada Pranata Mangsa sering kali disandingkan dengan angka tahun yang dimulai sejak 560 SM, sebuah penghormatan terhadap kelahiran Sang Buddha. Contohnya, 30 Januari 2015 dalam kalender Masehi bertepatan dengan 39 Kapitu 2575 Mangsa.Mangsa Saddha: Profesi Seni dan KreativitasMangsa Saddha, yang berlangsung antara 13 Mei hingga 22 Juni, dikenal sebagai waktu yang melahirkan individu berbakat di dunia seni. Pakar astrologi Jawa membagi mereka ke dalam tiga kelompok berdasarkan hari kelahiran:
  1. Eka (Minggu, Rabu, Jumat): Cenderung sukses dalam profesi seni dan peran sebagai penggerak massa.
  2. Dwi (Senin): Pekerjaan ideal mencakup bidang hukum atau seni lukis.
  3. Tri (Selasa, Kamis, Sabtu): Memiliki peluang besar di dunia percetakan, kedokteran, atau sektor wisata.
1 dari 2 halaman

ikuti kami di Google News

Baca Juga: