Melukat di Tirta Panglukatan Campuhan Diyakini Pererat Hubungan Hingga Lancarkan Rezeki

BANGLI, KABARPORTAL.COM –  Melukat di tempat ini tidak saja diyakini bisa memperlancar rezeki, namun juga bisa mengobati penyakit nonmedis hingga mempererat lagi hubungan suami istri.  Namanya Tirta Panglukatan Campuhan yang berlokasi di Kabupaten Bangli. 

Salah satu tempat yang kini semakin populer adalah Tirta Panglukatan Campuhan di Desa Sala, Susut, Kabupaten Bangli. Tempat ini tak hanya menjadi lokasi wisata religius, tetapi juga dipercaya memiliki khasiat luar biasa melalui empat jenis tirta yang tersedia di sana.

Sejarah dan Transformasi Tirta Panglukatan Campuhan

Awalnya, kawasan ini hanyalah sumber air ritual atau “beji” yang dimanfaatkan masyarakat Hindu setempat untuk melasti dan mengambil tirta saat piodalan. Namun, sebuah peristiwa mengubah status tempat ini. Seorang warga yang mengalami kesembuhan dari penyakit niskala setelah melakukan prosesi malukat di sini menjadi awal mula pengembangan Tirta Panglukatan Campuhan menjadi lokasi panglukatan yang terbuka untuk umum.

Jero Mangku Tirta, pemangku di Taman Tirta, menjelaskan bahwa proses malukat di sini terdiri dari empat tahapan utama. Prosesi dimulai dengan sembahyang (matur piuning) di Pura Taman Tirta, dilanjutkan dengan malukat di Campuhan, lalu di Taman Tirta, dan diakhiri dengan sembahyang di palinggih depan Taman Tirta. Untuk melaksanakan ritual ini, pamedek hanya memerlukan dua pajati dan canang secukupnya.

Empat Tirta dengan Beragam Manfaat

Tirta Panglukatan Campuhan memiliki empat jenis tirta yang masing-masing dipercaya memiliki khasiat berbeda:

1. Tirta Bung-bung: Banyak digunakan oleh pedagang karena dipercaya dapat memperlancar rezeki.
2. Tirta Pandan: Diyakini mampu memberikan perlindungan dari energi atau kekuatan negatif.
3. Tirta Pule: Digunakan untuk pengobatan penyakit non medis.
4. Tirta Tulak Wali: Disebut-sebut mampu mempererat hubungan suami istri. Jero Mangku Tirta bahkan menceritakan pengalaman pasangan yang hampir bercerai namun kembali harmonis setelah melakukan malukat di sini.

Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan

Banyak pengunjung melaporkan pengalaman mistis saat melakukan prosesi malukat di Tirta Panglukatan Campuhan. Beberapa pamedek terkadang mengalami kejadian aneh, seperti menangis, berteriak, atau bahkan menari tanpa sadar ketika turun ke sungai. Fenomena ini dipercaya sebagai bagian dari proses penyucian diri.

“Terkadang, pamedek melihat sosok naga atau orang tua yang diyakini sebagai manifestasi Beliau yang bersthana di tempat ini,” ungkap Jero Mangku Tirta.

Pentingnya Mengikuti Proses dan Pantangan

Sebelum malukat, pamedek diwajibkan untuk matur piuning di Pura Taman Tirta. Ada pula pantangan yang harus diperhatikan, seperti tidak diperbolehkan masuk ke tempat panglukatan jika sedang mengalami cuntaka, baik karena menstruasi maupun kesebelan. “Biasanya, akan ada tanda khusus yang mengindikasikan bahwa seseorang tidak boleh melanjutkan prosesi malukat,” tambahnya.

Kapan Waktu Terbaik untuk Berkunjung?

Hari-hari seperti Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem, dan Banyu Pinaruh menjadi waktu yang paling ramai dikunjungi pamedek. Pada hari-hari ini, pamedek mulai berdatangan sejak pagi hari, sekitar pukul 06.00 WITA, hingga malam hari sekitar pukul 23.00 WITA.

Layanan Informasi untuk Pamedek

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut atau memastikan jadwal kunjungan, Jero Mangku Tirta menyediakan kontak informasi yang dapat diakses di bale bengong dekat lokasi malukat.

Dengan sejarahnya yang sarat makna dan manfaat yang dipercaya dapat dirasakan, Tirta Panglukatan Campuhan menjadi salah satu tempat yang layak untuk dikunjungi, baik sebagai bagian dari perjalanan spiritual maupun untuk mendapatkan ketenangan batin.  Klik di sini untuk alamat.***

Write a Review

Submit Review

ikuti kami di Google News