Mengenal Cetik dan Pengobatan Tradisional dengan Minyak Cukli

Foto/Wikimedia/kabarportal
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Cetik, istilah dalam pengobatan tradisional Bali, merujuk pada racun buatan manusia yang menyebabkan berbagai gejala pada tubuh. Untuk mengatasinya, minyak Cukli, yang berasal dari hewan laut Nautilus Pompilius, dikenal sebagai salah satu ramuan ampuh dalam pengobatan tradisional.
Khasiatnya telah tercatat dalam Lontar Usada Cetik, naskah kuno Bali yang menjadi rujukan pengobatan tradisional. Artikel ini akan mengulas jenis-jenis cetik, gejalanya, serta ramuan minyak Cukli untuk mengobatinya, yang tetap relevan di tengah perkembangan medis modern.
Apa Itu Cukli?
Cukli (Nautilus Pompilius) adalah hewan laut dari keluarga Cephalopoda, yang memiliki wujud unik menyerupai perpaduan antara siput dan cumi-cumi. Minyak yang diekstrak dari hewan ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Bali untuk menangani berbagai jenis cetik. Menurut Lontar Usada Cetik, minyak Cukli memiliki khasiat yang terbukti untuk meredakan gejala akibat racun buatan tersebut.
Jenis Cetik dan Ramuan Minyak Cukli
Berikut adalah beberapa jenis cetik beserta gejala dan pengobatannya berdasarkan Lontar Usada Cetik, sebagaimana disampaikan oleh Penekun Usada Bali, Gede Sutana:
- Cetik Medang Api
Gejala: Penderita merasakan nyeri di pusar yang terasa membelit, bulu badan berdiri, tetapi mata tidak memerah.
Ramuan: Minyak Cukli asli, diminum langsung untuk meredakan gejala. - Cetik Reratusan
Gejala: Tubuh penderita menjadi kurus, perut membesar, dan kuku menunjukkan tanda-tanda bersirat darah.
Ramuan: Campuran minyak Cukli dan minyak lungsir, dicampur lalu diminum untuk membantu pemulihan. - Cetik Ancar
Gejala: Penderita mengeluarkan darah sebagai ciri utama.
Ramuan: Air kelapa gading muda dicampur dengan basuhan air kayu cemara, air cendana jenggi, dan minyak Cukli asli. Campuran ini kemudian diminum untuk mengatasi gejala. - Cetik Buntek Gringsing
Gejala: Perut kembung, disertai muntah dan diare.
Ramuan: Pohon pisang busuk, kulit pohon juwet, air panas, minyak Cukli, dan minyak lungsir disaring lalu diminum untuk meredakan keluhan. - Cetik Reratusan dengan Kerikan Gangsa
Gejala: Penderita mengalami batuk-batuk dan kuku pucat tanpa darah.
Ramuan: Campuran daun salam, basuhan kayu manis tawa, gadung cina, kencur, minyak Cukli, dan sari jeruk diminum. Selain itu, ramuan tambahan berupa air kelapa gading muda, asam tanek yang dikukus dan dijemur, 7 helai daun sirih tua, 3 ruas kunyit, dan garam dicampur, disaring, lalu diminum.
Keampuhan Minyak Cukli dalam Pengobatan Tradisional
Menurut Gede Sutana, minyak Cukli telah terbukti efektif sebagai bagian dari pengobatan tradisional Bali, sebagaimana tercatat dalam Lontar Usada Cetik. Meskipun teknologi medis modern terus berkembang, banyak masyarakat Bali masih mempercayai khasiat minyak Cukli sebagai alternatif pengobatan. Ramuan ini menjadi bukti bahwa warisan pengobatan tradisional tetap relevan dan digunakan hingga kini.
Mengapa Pengobatan Tradisional Masih Digemari?
Pengobatan dengan minyak Cukli menunjukkan bagaimana kearifan lokal Bali mampu bertahan di era modern. Kombinasi bahan alami seperti air kelapa, kunyit, daun sirih, dan minyak Cukli menawarkan solusi yang alami dan mudah diakses. Selain itu, pendekatan ini sering dianggap lebih terjangkau dan selaras dengan budaya masyarakat setempat.
Dengan memahami gejala cetik dan ramuan tradisional seperti minyak Cukli, masyarakat dapat mengeksplorasi pengobatan alternatif yang telah terbukti secara turun-temurun. Namun, konsultasi dengan tenaga medis tetap disarankan untuk memastikan penanganan yang aman dan tepat.
***