Mengenal Watak Kelahiran Buda Paing Wuku Landep dalam Tradisi Kalender Bali

Ilustrasi foto Bayi Tiga Bulanan di Bali oleh @balisnapshot/ Twitter/ kabarportal.com
DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Di tengah kesibukan zaman modern, banyak orang masih melirik tradisi leluhur untuk mencari makna hidup. Salah satu warisan budaya yang menarik adalah kalender Bali, sebuah sistem penanggalan yang tidak hanya menghitung hari, tetapi juga mengungkap watak seseorang berdasarkan hari kelahirannya.
Salah satunya adalah Buda Paing Wuku Landep, sebuah kombinasi hari yang konon membawa karakter unik. Yuk, kita jelajahi apa arti kelahiran pada hari ini dengan gaya santai, tapi tetap informatif, seolah sedang ngobrol di tepi sawah Bali.
Kalender Bali itu seperti buku cerita kuno yang penuh makna. Ia menggabungkan tiga siklus utama: saptawara (tujuh hari dalam seminggu, dari Redite sampai Saniscara), pancawara (lima hari seperti Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon), dan wuku (siklus 30 minggu dengan nama-nama seperti Landep, Sinta, atau Dungulan).
Nah, Buda Paing Wuku Landep adalah hari Rabu (Buda) yang bertepatan dengan pancawara Paing di minggu Landep. Wuku Landep sendiri identik dengan ketajaman pikiran dan kewaspadaan, seolah membawa energi yang bikin orang selalu siaga, tapi tetap tenang.
Orang yang lahir pada Buda Paing Wuku Landep dikatakan punya kepribadian yang menarik. Mereka ini biasanya lembut hati, tapi punya ketegasan dalam berpikir. Bayangkan seseorang yang selalu berpikir dua kali sebelum bertindak, sehingga jarang membuat keputusan gegabah.
Mereka murah hati, suka membantu tanpa pamrih, dan punya sopan santun yang bikin orang sekitar nyaman. Selain itu, mereka juga dikenal hemat dan pandai mengelola keuangan, seperti teman yang selalu punya tabungan untuk hari hujan. Sifat ini membuat mereka dipercaya di lingkungan sosial, seolah jadi penutup cerita yang selalu ditunggu-tunggu.
Tapi, seperti manusia pada umumnya, mereka yang lahir di weton ini juga punya sisi yang perlu dijaga. Meski teguh pendirian, kadang mereka bisa merasa iri jika tidak hati-hati. Mereka rajin bekerja, tapi suka melamun, yang bisa bikin pekerjaan tertunda kalau sedang tidak fokus.
Kepekaan mereka dalam memahami situasi orang lain membuat mereka jadi pendengar yang baik, tapi kadang juga muncul kecenderungan untuk mencari-cari kesalahan orang. Ini seperti memiliki mata elang: tajam melihat peluang, tapi kadang juga melihat hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
ikuti kami di Google News