Metanjung Sambuk, Ini Maknanya
Makna Prosesi Metanjung Sambuk pada Pernikahan Adat di Bali
KABARPORTAL.COM – Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang metanjung sambuk yang ditemui dalam prosesi pernikahan ada di Bali.
Proses metanjung sambuk ini biasanya ada saat proses mekalah-kalahan. Di mana kedua mempelai melakukan aktivitas saling nendang serabut kelapa yang berbentuk bulat namun kelapa nagian tengahnya sudah tidak ada.
Di awali dengan mempelai lelaki dan metanjung sambuk dilakukan sebanyak 3 kali.
Lalu mempelai wanita akan menduduki sambuk (serabut kelapa) tadi secara simbolis.
Dalam sastra dijelaskan jika sambuk kupakan atau serabut kelapa yang dipakai natab banten haruslah disimpan di bawah kolong tempat tidur pengantin.
Bukan tanpa tujuan, ini dimaksudkan supaya sambuk itu dijalah oleh kedua mempelai seperti halnya mereka menjaga hubungan suami istri.
Sambuk ini haruslah dijaga dengan baik oleh kedua mempelai agar tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak suka dengan kebahagiaan kedua mempelai.
Sambuk ini bisa menjadi sarana untuk mereka yang memiliki niat tidak baik dan memiliki keinginan untuk menghancurkan pernikahan si mepelai.
Selain metanjung sambung sejatinya seluruh alat yang dipakai dalam prosesi natab mekala-kalaan dalam pernikahan memiliki makna.
Sapu lidi yang terdiri dari 3 batang yang dipakai saat natab banten adalah simbol dari Tri Kaya Parisudha.
Kedua mempelai haruslah saling memacu untuk saling mengingatkan dan melaksanakan Tri Rna dan juga tabah dalam menghadapi segala cobaan dalam kehidupan berumah tangga. ***
ikuti kami di Google News
ikuti kami di Google News