Penerimaan APBN KPPN Malang Tembus Rp27,4 Triliun, Cukai Jadi Penopang Utama

Penerimaan APBN KPPN Malang Tembus Rp27,4 Triliun, Cukai Jadi Penopang Utama/ kabarportal
JAKARTA, KABARPORTAL.COM– Realisasi penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang mencapai Rp27,4 triliun hingga akhir Maret 2025. Meski angka ini menunjukkan kinerja yang cukup signifikan, capaian tersebut ternyata mengalami penurunan sebesar 3,94% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/y-o-y).
Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, menjelaskan bahwa penerimaan APBN di wilayahnya masih ditopang oleh sektor perpajakan dan cukai. “Pajak Penghasilan (PPh) menyumbang Rp1,1 triliun, namun turun 29,92% (y-o-y). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mencapai Rp2,5 triliun, tetapi juga mengalami kontraksi signifikan sebesar 47,38% (y-o-y),” ujar Rusna dalam keterangannya, Minggu (27/4/2025).
Di sisi lain, penerimaan cukai menjadi penyelamat dengan kontribusi sebesar Rp23,5 triliun, naik 7,32% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya tercatat sebesar Rp110,4 miliar, atau 58,29% dari target yang ditetapkan, dengan pertumbuhan 2,85% (y-o-y).
Belanja APBN: TKD Jadi Penyeimbang
Pada sisi belanja, KPPN Malang mencatatkan realisasi sebesar Rp3,8 triliun, atau 26,27% dari total pagu anggaran Rp14,4 triliun. Angka ini tumbuh tipis sebesar 1,78% (y-o-y). Kinerja belanja didukung oleh Transfer Ke Daerah (TKD) yang mampu mengimbangi penurunan Belanja Pemerintah Pusat sebesar 12,43% (y-o-y).
Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) ditopang oleh realisasi Belanja Modal (2,43%), Belanja Barang (14,72%), dan Belanja Pegawai (27,96%). Sementara itu, TKD telah tersalur sebesar Rp2,4 triliun (28,79%), dengan Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp1,5 triliun (30,74%) dan Dana Transfer Khusus sebesar Rp422,1 miliar (23,98%) dari alokasi pagu tahun anggaran 2025.
Tak ketinggalan, Dana Desa juga telah disalurkan sebesar Rp461,8 miliar, atau 55,27% dari alokasi, menjangkau 701 desa di wilayah Kabupaten Malang (371 desa), Kabupaten Pasuruan (311 desa), dan Kota Batu (19 desa).
Cukai: Penopang di Tengah Stagnasi Ekonomi
Menurut Joko Budi Santoso, ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, cukai tetap menjadi tulang punggung penerimaan APBN di KPPN Malang. “Di tengah penurunan PPh dan PPN, cukai masih mampu menopang pendapatan negara. Namun, kondisi ekonomi yang stagnan di triwulan pertama 2025 turut memengaruhi capaian perpajakan,” ungkapnya.
ikuti kami di Google News