swipe up
[modern_search_box]

Pesona Pura Beji Saraswati: Ritual Melukat Unik dengan 11 Pancoran di Bali

 Pesona Pura Beji Saraswati: Ritual Melukat Unik dengan 11 Pancoran di Bali

Pesona Pura Beji Saraswati/ kabarportal

BADUNG, KABARPORTAL.COM – Tersembunyi di Banjar Babakan, Desa Adat Gulingan, Mengwi, Badung, Bali, Pura Beji Saraswati memancarkan pesona spiritual yang memikat hati.

Bukan hanya keindahan alamnya yang menenangkan, tetapi juga ritual melukat yang begitu khas, melibatkan 11 warna bunga dan 11 warna dupa.

Angka 11 yang sakral ini menjadi daya tarik utama, mengundang rasa penasaran untuk menyelami makna di balik tradisi ini. Apa yang membuat tempat ini begitu istimewa?

Keasrian dan Sejarah Pura Beji Saraswati

Berjarak sekitar 100 meter dari Pura Desa dan Pura Puseh Desa Pakraman Gulingan, Pura Beji Saraswati menawarkan suasana damai dengan puluhan anak tangga menuju area utama. Alunan suara sungai kecil berpadu dengan aroma wangi dupa, menciptakan harmoni yang menyejukkan jiwa.

promo pembuatan website bulan ini

Menurut Jero Mangku Gede Wena, pemangku pura, tempat suci ini telah berdiri sejak abad ke-7 sebagai stana Dewi Saraswati, dewi ilmu pengetahuan. “Konon, Dewi Saraswati bertapa di sini, dan dari pertapaannya muncul 11 mata air suci, simbol ilmu pengetahuan yang tak pernah berhenti mengalir,” ungkapnya. Kisah ini menambah aura mistis sekaligus daya tarik spiritual pura ini.



Ritual Melukat yang Penuh Makna

Ritual melukat di Pura Beji Saraswati memiliki aturan yang khas dan sarat makna. Pemedek yang ingin melaksanakan ritual ini wajib membawa tipat kelan dua soroh, 11 warna bunga, dan 11 warna dupa untuk melukat utama, atau bunga panca warna dan dupa biasa untuk melukat madya. Angka 11 merujuk pada 11 pancoran yang ada di pura, di mana setiap pancoran diyakini memiliki khasiat berbeda, mulai dari pembersihan mala, kelancaran karier, hingga permohonan keturunan.

Proses melukat dimulai dengan membasuh diri di pancoran bawah pura sebelum menuju 11 pancoran utama. “Setelah melukat, pemedek harus menghaturkan tipat kelan di sumber mata air dan palinggih utama sebelum bersembahyang,” jelas Jero Mangku.

Pantangan yang Harus Dihormati

Ada beberapa pantangan yang wajib diperhatikan saat melukat. Pemedek dilarang membawa kain kotor atau bekas cuntaka, dan ibu hamil tidak diperkenankan masuk ke area pura. Aturan ini menjaga kesucian ritual dan tempat suci tersebut.



Cerita Mistis yang Mengiringi

Pura Beji Saraswati juga dikenal dengan kisah-kisah mistisnya. Salah satu cerita yang populer adalah pengakuan seorang pemedek yang melihat belut hitam besar di telaga tengah pura. “Telaga itu jauh dari sungai, jadi keberadaan belut di sana terasa tidak wajar. Hanya orang tertentu yang bisa melihatnya,” ujar Jero Mangku. Kisah ini menambah daya tarik bagi mereka yang tertarik pada pengalaman spiritual.

Puncak Keramaian di Hari Saraswati dan Purnama

Pada Hari Saraswati dan purnama, pura ini dipadati pemedek. Banyak yang memilih makemit atau bermalam di pura untuk merasakan pengalaman spiritual yang lebih mendalam. Suasana saat itu begitu hidup, dengan doa dan persembahan yang memenuhi udara.

Destinasi Spiritual yang Wajib Dikunjungi

Bagi Anda yang ingin menjelajahi keunikan ritual melukat, keindahan alam, dan aura mistis Bali, Pura Beji Saraswati adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Dengan tradisi yang kaya, suasana yang menenangkan, dan makna mendalam di balik angka 11, tempat ini menawarkan pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Sudah siap merasakan kedamaian di Pura Beji Saraswati?

***

Baca Juga: