Cara Menentukan Hari Baik Beli Motor dengan Primbon Jawa dan Tips Dapatkan Harga Terjangkau

ilustrasi bengkel/ HutchRock/ pixabay/ kabarportal
DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Dalam budaya Jawa, memilih waktu yang tepat untuk membeli motor baru bukan sekadar soal kesiapan finansial, tetapi juga pertimbangan spiritual.
Primbon Jawa, warisan leluhur yang masih dipegang erat oleh sebagian masyarakat, menjadi panduan untuk menentukan hari baik guna memastikan keberuntungan, keselamatan, dan kelancaran rezeki.
Artikel ini akan mengulas cara menghitung hari baik membeli motor berdasarkan Primbon Jawa serta tips praktis untuk mendapatkan harga terbaik di pasar.
Mengapa Hari Baik Penting dalam Primbon Jawa?
Bagi masyarakat Jawa, membeli barang berharga seperti motor, mobil, atau rumah bukan hanya transaksi biasa. Hari yang dipilih diyakini memengaruhi nasib pemilik, mulai dari keselamatan di jalan hingga keberkahan dalam penggunaannya.
Primbon Jawa menawarkan panduan untuk menghindari hari yang dianggap kurang menguntungkan, sehingga risiko seperti kecelakaan atau kerugian bisa diminimalkan. Dengan memahami perhitungan ini, Anda bisa merencanakan pembelian motor dengan lebih bijak.
Langkah-Langkah Menghitung Hari Baik Beli Motor
Menentukan hari baik untuk membeli motor menurut Primbon Jawa melibatkan perhitungan nilai neptu hari, neptu pasaran, dan kamus firasat hari. Berikut penjelasan langkah-langkahnya:
1. Mengenal Nilai Neptu Hari
Setiap hari dalam seminggu memiliki nilai neptu yang menjadi dasar perhitungan. Berikut daftarnya:
- Minggu: 5
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
Catat nilai ini, karena akan digunakan bersama nilai neptu pasaran untuk menentukan hari baik.
2. Memahami Nilai Neptu Pasaran
Kalender Jawa memiliki lima hari pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Masing-masing juga memiliki nilai neptu:
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
- Kliwon: 8
Kombinasi nilai neptu hari dan pasaran menjadi kunci perhitungan hari baik.
3. Kamus Firasat Hari
Setelah menjumlahkan neptu hari dan pasaran, hasilnya dibagi tujuh untuk mendapatkan sisa yang merujuk pada makna firasat berikut:
- Sisa 1: Waseso Segoro – Melambangkan keselamatan dan keberuntungan.
- Sisa 2: Satria Wibawa – Menandakan wibawa dan keselamatan.
- Sisa 3: Tunggak Semi – Berpotensi menimbulkan masalah meski memiliki kewibawaan.
- Sisa 4: Sumur Sinaba – Menggambarkan kenyamanan dan keselamatan.
- Sisa 5: Satria Wirang – Dianggap membawa musibah atau nasib buruk.
- Sisa 6: Bumi Kapetak – Identik dengan kesialan.
- Sisa 7: Lebu Ketiup Angin – Berhubungan dengan pemborosan atau kehilangan harta.
ikuti kami di Google News

