swipe up
[modern_search_box]

Pura Batu Kursi: Jejak Spiritualitas dan Keramat di Buleleng

 Pura Batu Kursi: Jejak Spiritualitas dan Keramat di Buleleng

Pura Batu Kursi/ Google Maps/ kabaportal

BULELENG, KABARPORTAL.COM - Di balik keindahan yang eksotis di desa Pemuteran, Buleleng, perlu diketahui terdapat sebuah kawasan sakral yang menyimpan cerita spiritual mendalam Pura Batu Kursi.

Lokasinya berada di perbukitan yang cukup menantang untuk dijangkau, namun itulah yang justru menambah kesan sakral dan eksklusif tempat ini.

Bagi masyarakat lokal, pura ini bukan hanya tempat sembahyang biasa, melainkan area keramat yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual tinggi.

Awal Mula dan Aura Mistis

Sebelum masyarakat mengenal Pura Batu Kursi, tempat ini memiliki nama yang berbeda yaitu bernama Batu Negok. Dahulu, kawasan ini dikenal angker dan dijauhi warga.

promo pembuatan website bulan ini

Tidak ada yang berani mengambil rumput atau kayu bakar dari area tersebut. Konon, mereka yang nekat mengambil hasil alam dari sana sering mengalami gangguan atau musibah, entah itu berupa sakit ataupun hal-hal lain yang tak bisa dijelaskan secara logika.



Cerita-cerita mistis seperti ini berkembang dari generasi ke generasi, memperkuat keyakinan bahwa kawasan tersebut bukan tempat biasa. Keangkeran itulah yang menjaga kesakralannya hingga kini.

Perjalanan Spiritual yang Mengubah Nama dan Makna

Perubahan besar terjadi pada awal tahun 1980-an, saat seorang tokoh spiritual dari kalangan bangsawan Bali mendapat pawisik, yaitu sebuah bisikan gaib yang kerap dipercaya sebagai petunjuk dari alam spiritual. Dalam pawisik itu, disebutkan adanya sebuah batu yang berada di sebelah barat daya Pura Pemuteran, yang kemudian dikenal dengan sebutan Batu Mekorsi.

Saat melakukan perjalanan ke lokasi yang dimaksud, beberapa gangguan spiritual terjadi. Salah satu peristiwa yang menonjol adalah hilangnya sebuah liontin yang dibawa oleh tokoh tersebut, diterbangkan angin sebelum sampai di tempat tujuan.

Namun, setibanya di lokasi, suasana berubah drastis. Rasa haru dan kesadaran spiritual yang dalam menyelimuti momen tersebut. Tempat yang ditemukan ternyata identik dengan apa yang muncul dalam pawisik.



Setelah ritual dilakukan dan berbagai sarana upacara dipersembahkan, batu tersebut lambat laun mulai dikenal dengan nama Batu Kursi. Nama ini dipercaya berasal dari wujud batunya yang menyerupai kursi dan dianggap sebagai tempat bersemayamnya kekuatan gaib atau spiritual tertentu.

1 dari 2 halaman

ikuti kami di Google News

Baca Juga: