Purnama Kapitu, Hindari Melakukan Kegiatan Yadnya
KABARPORTAL.COM – Purnama Sasih Kapitu atau Purnama Kapitu adalah rainan Hindu yang datang pada bulan ketujuh dari sistem kalender Bali.
Sedangkan Purnama adalah rainan Hindu yang datang setiap 1 bulan sekali. Purnama juga dikenal dengan Sukla Paksa.
Saat Purnama umat Hindu melakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan manifestasi sebagai Sang Hyang Candra.
Terkait Purnama juga disebutkan dalam Lontar Sundarigama sebagai berikut:
Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.
Terjemahannya:
Hari penyucian diri untuk Dewa Matahari dan Dewa Bulan yang disebut dengan Sang Hyang Rwa Bhineda adalah ketika Purnama dan Tilem.
Ketika Purnama merupakan payogan dari Sang Hyang Wulan (Candra) dan ketika Tilem Sang Hyang Surya tengah melaksanakan payogan.
Ketika Purnama, dikenal juga sebagai hari yang baik untuk melaksanakan penyucian lahir batin.
Persembahan yang digunakan berupa canang wangi-wangi, canang yasa dan ditujukan untuk para dewa.
Pemujaan bertempat di Sanggah dan Parahyangan, setelah itu dilanjutkan dengan nunas tirtha.
Purnama juga menjadi hari yang baik untuk melaksanakan dana punia.
Namun di sisi lain, Purnama juga tidak baik untuk melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut.
Ala Ayuning Rabu, 27 Desember 2023
Amerta Sari. Baik untuk upacara Dewa Yadnya di sanggah/merajan, menanam bunga-bungaan. (Alahing dewasa 2).
Dasa Guna. Baik untuk membuat bangunan suci, pelantikan pengurus/pejabat. (Alahing dewasa 2).
Dewa Ngelayang. Baik untuk membuat bangunan suci, Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya. (Alahing dewasa 2).
Guntur Umah/Graha. Baik untuk membangun atau memindahkan rumah. (Alahing dewasa 3).
Kala Guru. Baik untuk membuat peraturan, awig-awig. (Alahing dewasa 3).
Kala Luang. Baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian. (Alahing dewasa 3).
Kala Pati. Baik untuk membuat jerat dan memasangnya, pembuat pengrusak. Tidak baik untuk semua upacara dan pekerjaan yang lainnya. (Alahing dewasa 3).
Kala Prawani. Tidak baik untuk semua kegiatan, hari ini mengandung pengaruh yang kurang baik. (Alahing dewasa 3).
Kala Sudangastra. Baik untuk membuat alat-alat yang runcing. (Alahing dewasa 3).
Kala Wisesa. Baik untuk menebang kayu bahan bangunan, memulau suatu kegiatan, mengangkat/melantik petugas. (Alahing dewasa 4).
Pamacekan. Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya (Alahing dewasa 2).
Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
Taliwangke. Baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki pagar, membuat tali pengikat padi/benda-benda mati. Tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun, membuat tali ternak. (Alahing dewasa 3).
Titibuwuk. Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting bepergian, membuat tangga/banggul. (Alahing dewasa 3).
Pararasan: Laku Air, Pancasuda: Wisesa Segara, Ekajalaresi: Werdi Putra, Pratiti: Saskara. ***
0 Reviews
ikuti kami di Google News