Rahina Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama, Ini Banten yang Digunakan

 Rahina Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama, Ini Banten yang Digunakan

ilustrasi banten/ kabarportal

Daftar Isi

 

 

DENPASAR, KABARPORTAL.COM – Umat Hindu memiliki beragam rahinan, mulai dari Purnama, Kajengkliwon hingga Galungan Kuningan.

 

promo pembuatan website bulan ini

Begitu juga rahinan biasanya datang berdasarkan beberapa pertemuan seperti bertemunya Saptawara, Saniscara dengan Wuku Landep dan juga Pancawara Kliwon.



 

Pertemuan ini dikenal dengan rahina Tumpek Landep. rahinan ini datang setiap 6 bulan sekali atau 210 hari sekali berdasarkan kalender Bali.

Baca Juga:  4 Tirta Sakti di Pura Pemuteran, Bisa untuk Nunas Keturunan

Rahina ini juga identik dengan “otonan besi” terlebih bagi mereka yang memiliki pusaka atau berprofesoi sebagai seorang pande.

 



Dalam Lontar Sundarigama disebutkan tentang Tumpek Landep sebagai berikut:

 

Kunang ring Wara Landep, Saniscara Kliwon, Pujawali Bhatara Siwa, mwah yoganira Sang Hyang Pasupati.

 

Pujawali Bhatara Siwa tuimpeng putih kuning adan-adan, iwan sata sarupania, grik trasi, sedah wah, haturakna ring Sanggar.

 

Saniscara Kliwon Wuku Landep disebut sebagai Tumpek Landep. Hari itu dilaksanakan untuk memuja Bhatara Siwa dan juga beyoganya Sang Hyang Pasupati.

Baca Juga:  Hari Baik Usaha Berdagang Selama Juni 2024 Menurut Hindu

Begitu juga untuk banten yang digunakan mengikuti desa kala patra dan kemampuan masing-masing umat. Namun masih dalam lontar yang sama disebutkan terkit banten Tumpek Landep sebagai berikut:

 

Yoga Sang Hyang Sri Pasupati, sesayut jayeng prang, sesayut kusuma yudha, suci, daksina, peras, canang wangi-wangi, astawakna ring sarwa sanjata, landeping prang.

 

Guna menghormati Sang Hyang Pasupati, banten yang digunakan berupa sesayut jayeng perang, sesayut kusuma yuda, suci, daksina, peras, canang wangi-wangi dan rereseik.

 

Banten itu dimaksudkan untuk memuja segala senjata yang menyebabkan kemenangan dalam perang.

Baca Juga:  Penampahan Galungan Bertemu Purnama Sasih Karo, Ini Maknanya

Kemudian untuk manusia sendiri bertujuan untuk menajamkan pikiran agar bisa menguasai diri, bertuahnya jiwa dalam diri sendiri, maka manusia sepatutnya berfikir suci sebagai syarat untuk menguasai jiwa.

 

Sebagaimana dalam salinan Lontar Sundarigama karya Drs. K. M Suhardana disebutkan sebagai berikut:

 

Kalingania ring wwang, denia pasupati, landepping idep, samangkana talaksanakna kang japa mantra wisesa pasupati.

Baca Juga:  Obar Herbal Mengatasi Sakit Mata

Itulah penjelasan tentang Tumpek Landep menurut Lontar Sundarigama yang perlu diketahui. ***

ikuti kami di Google News

Baca Juga:

error: Content is protected !!