swipe up
[modern_search_box]

Sedekah dalam Hindu: Tak Hanya Soal Yadnya Begini Menurut Veda

 Sedekah dalam Hindu: Tak Hanya Soal Yadnya Begini Menurut Veda

ilustrasi sedekah/ Canva/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Dalam ajaran Hindu, sedekah atau dāna bukan sekadar pemberian materi, melainkan sebuah praktik spiritual yang membawa keberkahan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi yang melakukannya.

Banyak yang bertanya, apakah Hindu mengenal konsep sedekah? Atau apakah pemberian dalam Hindu hanya terbatas pada kebutuhan ritual seperti upacara keagamaan?

Jawabannya, sedekah dalam Hindu memiliki makna yang jauh lebih luas dan mendalam, mencakup aspek kehidupan sehari-hari hingga keseimbangan spiritual.

Sedekah Sepersepuluh Penghasilan: Ajaran Kitab Suci

Kitab Skandha Purāṇa dengan tegas menyebutkan pentingnya bersedekah sepersepuluh atau 10% dari penghasilan yang diperoleh secara halal. Dalam salah satu slokanya disebutkan:

promo pembuatan website bulan ini

“Dari harta yang kamu peroleh dengan cara yang halal, ambillah sepersepuluhnya, dan sebagai kewajiban, sedekahkan. Persembahkan amalmu dengan ikhlas kepada-Nya.”



Pemberian ini bukan hanya soal kewajiban, tetapi juga rahasia untuk menjadikan rezeki lebih bermakna. Sedekah dianggap sebagai jalan untuk menghapus hambatan karma, membuka pintu kebajikan, dan melindungi seseorang dari berbagai kesulitan hidup. Dalam Hindu, sedekah diyakini mampu mengalirkan rezeki yang lebih melimpah di masa depan tanpa membuat pelakunya jatuh miskin. Justru, tindakan ini dipercaya membawa keberuntungan dan kesejahteraan.

Sedekah Bukan Hanya untuk Ritual

Banyak yang mengira sedekah dalam Hindu hanya terkait dengan kebutuhan upacara atau yadnya. Namun, Bhagavad Gita (Bab 17, Sloka 20) menegaskan bahwa sedekah yang sejati adalah pemberian yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan, diberikan pada waktu, tempat, dan penerima yang tepat.

“Sedekah yang diberikan kepada orang yang layak, tanpa pamrih, pada waktu dan tempat yang sesuai, adalah sedekah yang membawa kebahagiaan berlipat bagi pelakunya,” demikian bunyi sloka tersebut.

Sasaran sedekah adalah mereka yang membutuhkan, seperti orang-orang yang terbebani kesulitan hidup. Memberi dengan tujuan meringankan penderitaan orang lain adalah tindakan mulia yang tidak hanya membantu penerima, tetapi juga mendatangkan kebahagiaan batin bagi pemberi.



Mengelola Rezeki dengan Bijak

Kitab Sarasamuścaya, sebuah lontar kuno dari era Majapahit, memberikan panduan praktis tentang pengelolaan rezeki bagi penganut dharma. Dalam sloka 261-263, disebutkan bahwa kekayaan sebaiknya dibagi menjadi tiga bagian:

1 dari 3 halaman

ikuti kami di Google News

Tim Kabarportal

Baca Juga: