swipe up
[modern_search_box]

Tasya Putri, Dokter Muda yang Menyanyi untuk Alam Lewat Lagu “Sunrise di Amed”

 Tasya Putri, Dokter Muda yang Menyanyi untuk Alam Lewat Lagu “Sunrise di Amed”

Tasya Putri/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Di balik padatnya jadwal pendidikan profesi kedokteran di Universitas Udayana, sosok Ni Luh Putu Saswatasya Widha Putri, S.Ked, atau yang akrab disapa Tasya Putri, terus menjaga nyala cintanya pada musik. Lewat lagu berjudul Sunrise di Amed, Tasya tak hanya bernyanyi, tapi juga menyampaikan pesan tentang alam dan harmoni kehidupan.Perempuan kelahiran Yogyakarta, 26 Februari 2002 ini tak asing dengan panggung dan prestasi. Namun kali ini, ia menghadirkan karya yang berbeda—lebih dalam, lebih personal.Lagu bertema alam ini menjadi bentuk ekspresi Tasya terhadap kecintaannya pada Bali, khususnya kawasan Amed di Karangasem, yang dikenal akan pesona laut dan ketenangan yang menyelusup ke jiwa.

Inspirasi Amed dan Kolaborasi

“Sunrise di Amed sudah selesai sejak Januari 2024, tapi karena fokus pada pendidikan dokter, saya memilih untuk merilisnya belakangan,” ujar Tasya saat peluncuran lagu pada Jumat, 18 April 2025.Proses kreatif lagu ini melibatkan kolaborasi dengan Gde Kurniawan, musisi asal Buleleng yang sebelumnya juga terlibat dalam proyek musik keluarganya. Chemistry keduanya terjalin alami, terutama karena kesamaan visi terhadap tema alam dan musik yang membumi.“Amed itu punya daya magis. Ada laut, ada gunung—dua elemen yang dalam filosofi Bali dikenal sebagai nyegara gunung, simbol keseimbangan dan harmoni,” jelas Tasya.

Lagu untuk Alam, Bukan Romansa

Berbeda dari lagu populer yang cenderung bertema cinta, karya Tasya lebih bersifat reflektif dan spiritual. Ia mengajak pendengarnya untuk sejenak berhenti dari hiruk pikuk, dan kembali menyatu dengan alam.“Ini bukan tentang cinta antara dua manusia. Lagu ini tentang healing, tentang hubungan kita dengan alam. Saya ingin orang yang mendengarkan bisa merasa tenang dan lebih sadar akan pentingnya menjaga alam,” tuturnya.Lagu ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap pariwisata berkelanjutan di Bali—bukan hanya menjual keindahan, tapi juga membangkitkan kesadaran akan pentingnya kelestarian.

Menyeimbangkan Musik dan Dunia Medis

Meski tengah menempuh pendidikan dokter dan bersiap menghadapi Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), Tasya tak pernah benar-benar melepaskan musik dari hidupnya. Baginya, musik adalah tempat bernafas di tengah tekanan akademik.“Nyanyi itu bagian dari hidup saya. Bukan cuma hobi, tapi juga cara saya menyeimbangkan mental di tengah kesibukan koas,” katanya.

Deretan Prestasi di Dunia Musik dan Akademik

1 dari 2 halaman

ikuti kami di Google News

Baca Juga: