Mengapa Uncal Balung Dilarang untuk Melangsungkan Pernikahan? Penjelasan Lengkap dalam Tradisi Hindu Bali

Kalender Bali menunjukkan Tilem/ kabarportal
DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Dalam tradisi Hindu Bali, konsep waktu memegang peran sentral dalam menentukan kesucian suatu kegiatan. Salah satu periode yang paling dihormati dan penuh pantangan adalah uncal balung, masa transisi yang mengharuskan umat untuk menahan diri dari upacara besar seperti pernikahan.
Periode ini bukan hanya sekadar larangan, melainkan bagian integral dari sistem wariga Bali yang menjaga keseimbangan antara dunia nyata (sekala) dan dunia gaib (niskala). Artikel ini membahas secara mendalam alasan di balik larangan tersebut dengan bahasa yang luwes dan informatif.
Apa Itu Uncal Balung dalam Kalender Wariga Bali?
Uncal balung merujuk pada periode pantangan dalam kalender wariga Hindu Bali, yang dianggap sebagai waktu suci namun rentan. Secara harfiah, istilah ini berasal dari bahasa Bali kuno, di mana "uncal" berarti "tidak boleh" atau "dilarang", dan "balung" menggambarkan kondisi "tanpa tulang" atau tidak kokoh, melambangkan ketidakstabilan spiritual.
Periode ini jatuh tepat Buda Pon Sungsang hingga Buda Kliwon Pahang (atau Buda Kliwon Pegatwakan), ketika roh leluhur (pitara) baru saja turun ke dunia manusia untuk menerima persembahan.
Masa uncal balung adalah fase transisi di mana batas antara sekala dan niskala belum sepenuhnya terbentuk kembali. Roh leluhur dipercaya masih "ngubeng" atau mengembara di alam manusia, menciptakan kondisi yang disebut sebagai kala ala—waktu yang tidak suci untuk kegiatan transformasional. Hal ini membuat periode ini ideal untuk refleksi spiritual, tetapi tidak untuk memulai ritual baru yang memerlukan kesucian mutlak.
Durasi dan Waktu Terjadinya Uncal Balung
Uncal balung berlangsung selama 35 hari penuh, setara dengan satu siklus wuku dalam kalender Bali. Periode ini dimulai dari Buda Umanis Dungulan (hari kedua Galungan) atau Buda Pon Sungsang (sehari sebelum Sugihan Jawa), dan berakhir pada Buda Kliwon Pahang atau Buda Kliwon Pegatwakan.
Sugihan Jawa sendiri adalah masa penyucian yang berlangsung seminggu sebelum Galungan, sehingga uncal balung mencakup rentang waktu yang luas untuk memastikan transisi yang mulus.
Pada tahun 2025, uncal balung jatuh sekitar akhir Desember hingga awal Januari, tergantung siklus Galungan. Durasi ini dirancang untuk memberikan ruang bagi umat Hindu Bali dalam memulihkan energi setelah persiapan intensif Galungan dan Kuningan, sambil menunggu hingga dunia sekala dan niskala benar-benar terpisah pada Pegat Wukan.
ikuti kami di Google News

