swipe up
[modern_search_box]

Hari Ini Kajeng Kliwon Enyitan Bertepatan dengan Anggarakasih Kulantir

 Hari Ini Kajeng Kliwon Enyitan Bertepatan dengan Anggarakasih Kulantir

ilustrasi banten/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Dalam tradisi Hindu Bali, pertemuan Kajeng Kliwon Enyitan dan Anggarakasih Kulantir adalah momen suci yang kaya akan nilai spiritual.

Berpijak pada Kalender Bali, kedua rainan ini menjadi penanda waktu untuk melaksanakan ritual demi menjaga harmoni antara manusia, alam, dan kekuatanNYA.

Upacara yang dilakukan bukan sekadar tradisi, melainkan wujud penghormatan kepada leluhur dan dewa-dewi untuk memohon perlindungan serta keberkahan.

Anggarakasih Kulantir: Pemujaan Setiap Enam Bulan

Anggarakasih Kulantir terjadi setiap enam bulan sekali, ketika Saptawara Anggara, Pancawara Kliwon Kulantir, dan Wuku Kulantir bertemu. Hari suci ini didedikasikan untuk memuja Bhatara Mahadewa, penguasa arah Barat yang bersakti Saci Dewi, dengan kekuatan Nagasapa, urip 7, dan aksara Ta.

promo pembuatan website bulan ini

Menurut Lontar Sundarigama, ritual pada hari ini menggunakan sarana berwarna kuning, seperti yang tertulis:



Kulantir, Anggara Kliwon, pujawalin Bhatara Mahadewa, widhi widananya sarwa kuning, sega kuning sapangkon, iwak ayam putih kuning mabetutu, sedah woh 22, sedah ingapon sakabwatan, astawakna ring ring sanggar.

Artinya, pada Wuku Kulantir, tepatnya hari Selasa Kliwon, umat mempersembahkan banten berupa segehan kuning sapangkon, daging ayam putih kuning betutu, sedah woh 22, dan sedah apon secukupnya. Persembahan ini dihaturkan di sanggah, tempat suci keluarga, sebagai bentuk bakti untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan.

Kajeng Kliwon: Hari Keramat Setiap 15 Hari

Kajeng Kliwon hadir lebih sering, yakni setiap 15 hari, berdasarkan pertemuan Triwara Kajeng dan Pancawara Kliwon dalam Kalender Bali. Hari ini dianggap keramat karena kaitannya dengan aji pengiwa, ilmu spiritual yang melindungi dari energi negatif.



Lontar Sundarigama menjelaskan bahwa Pancawara Kliwon adalah payogan Bhatara Siwa, dengan petunjuk sebagai berikut:

Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita. Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae. Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari. Ring sanggar Bhuta Bucari. Ne ring dengen, Sang Durga Bucari. Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania. Pada anemu sadia rahayu. Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.

1 dari 3 halaman

ikuti kami di Google News

Tim Kabarportal

Baca Juga: