Anggarakasih Kulantir Bertemu Kajeng Kliwon, Ini Banten dan Penjelasannya

 Anggarakasih Kulantir Bertemu Kajeng Kliwon, Ini Banten dan Penjelasannya

ilustrasi banten/ kabarportal

KABARPORTAL.COM – Ini makna dari pertemuan Anggarakasih dengan Kajeng Kliwon lengkap dengan banten yang digunakan.

 

Anggarakasih Kulantir merupakan rainan yang datang setiap Anggara Kliwon Wuku Kulantir.

 

promo pembuatan website bulan ini

Pada bulan ini, Anggarakasih Kulantir jatuh pada Selasa, 13 Juni 2023.



Baca Juga:  Rekomendasi Hotel Terbaik Dekat Garuda Wisnu Kencana, Bali Lengkap dengan Fasilitasnya

[the_ad id=”1399″]

 

 

Sebagaimana diketahui jika Anggarakasih Kulantir datang setiap 210 hari sekali atau 6 bulan sekali berdasarkan perhitungan kalender Bali.



 

Anggarakasih juga dikaitkan dengan hari kasih sayang. Lontar Sundarigama menyebutkan sebagai berikut:

Baca Juga:  Melukat di Pura Tirta Pingit Karangasem, Tempat Bertapa tempat bertapa Rsi Markandeya

[the_ad id=”1399″]

 

Kulantir, Anggara Kliwon, pujawalin Bhatara Mahadewa, widhi widananya sarwa kuning, sega kuning sapangkon, iwak ayam putih kuning mabetutu, sedah woh 22, sedah ingapon sakabwatan, astawakna ring ring sanggar.

 

Artinya:

Kulantir datang bertepatan dengan Anggara Kliwon adalah hari suci pemujaan kepada Bhatara Mahadewa.

 

Sarana atau banten yang digunakan dalam melaksanakan Anggarakasih Kulantir adalah segala sarana yang berwarna kuning, yaitu segehan kuning sapangkon, daging ayam putih kuning betutu, sedah woh 22, sedah apon seperlunya.

Baca Juga:  Cara Menjawab Salam Om Swastyastu yang Benar, Jangan Keliru

[the_ad id=”1399″]

 

Kemudian banten tersebut dihaturkan di sanggah pamerajan. Sebagaimana diketahui bahwa Bhatara Mahadewa adalah penguasa pascima Barat dan saktinya adalah Saci Dewi. Bhatara Mahadewa memiliki jumlah urip 7 dengan aksara Ta.

 

Sedangkan kajeng kliwon merupakan rainan yang datang setiap 15 hari sekali.

Baca Juga:  Banten Anggarakasih dan Bagian-bagiannya

[the_ad id=”1399″]

 

Kajengklion adalah rainan yang datang berdasarkan pertemuan antara Triwara Kajeng dengan Pancawara Kliwon.

 

Masyarakat Bali sebagain besar menganggapnya sebagai rainan keramat lantaran sering digunakan untuk menjalankan aji pengiwa atau aji ugig pangleakan.

Baca Juga:  Monarch Bali Dalung Wujudkan Tri Hita Karana Melalui Program Tali Kasih

[the_ad id=”1399″]

 

Dalam Lontar Sundarigama dijelaskan tetang Kajengkliwon sebagai berikut:

 

Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita.

 

Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae.

Baca Juga:  3 Kuliner Klungkung yang Wajib Dicoba, Yuk ke Gumi Serombotan

[the_ad id=”1399″]

 

Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari. Ring sanggar Bhuta Bucari. Ne ring dengen, Sang Durga Bucari

 

Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania. Pada anemu sadia rahayu. Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.

Baca Juga:  2 Karya Mahasiswa ISI Denpasar Diputar dalam Festival Film Internasional JAFF ke-18

[the_ad id=”1399″]

 

Artinya:

 

Saat Kliwon adalah payogan Bhatara Siwa. Sepatutnya dilakukan penyucian dengan menggunakan sara wangi-wangi di sanggah pamerajan dan di atas tempat tidur.

 

Di halaman rumah, halaman merajan dan pintu masuk pekarangan rumah dipersembahkan segehan duang kepel atanding.

Baca Juga:  Selain Melukat, Pura Ini Dipercaya Segai Tempat Memohon Keturunan hingga Kesembuhan

[the_ad id=”1399″]

 

  • Setiap tempat tersebut, disuguhkan tiga tanding yaitu:
  • Di halaman merajan ditujukan kepada Sang Bhuta Bhucari.
  • Di pintu keluar masuk ditujukan kepada Sang Durgha Bhucari.
  • Dan untuk di halaman rumah ditujukan kepada Sang Kala Bhucari.

Baca Juga:  Pujawali Bhatara Hyang Guru, Pemujaan Dilakukan di Sanggah Kemulan

[the_ad id=”1399″]

 

Tentang Anggara kasih

 

Anggarkasih merupakan pertemuan antara Pancawara Kliwon dengan Saptawara Anggara.

 

Penentuan Anggarakasih bisa dilihat dari Wuku yang mengikutinya. Sehingga dengan mengetahui Wuku apa yang mengikuti maka umat bisa menjalankan Anggara Kasih yang sesuai.

 

Baca Juga:  Memahami & Mengatasi The Dark Side of Leadership, Ini Kata Sundoro Tanuwidjaja

[the_ad id=”1399″]

 

Keenam Anggarakasih itu antara lain sebagai berikut:

Anggarakasih Tambir

Adalah pertemuan antara Wuku Tambir, Sapta Wara Anggara dan Pancawara Kliwon.

 

Baca Juga:  Dewasa Ayu atau Hari Baik Senin, 10 Juli 2023 Baik untuk Membuka Lahan

[the_ad id=”1399″]

Anggarakasih Medangsia

Merupakan pertemuan antara Sapta Wara Anggara, Pancawara Kliwon dan Wuku Medangsia.

 

Baca Juga:  Apa Itu Kajeng Kliwon? Waktu yang Tepat untuk Menjalankan Pengleakan?

[the_ad id=”1399″]

 

Anggakasih Dukut

Yakni pertemuan antara Pancawara Kliwon bertemu dengan Wuku Dukut dan Saptawara Anggara.

 

Anggarakasih Perangbakat

Yakni pertemuan antara Sapta Wara Anggara, Pancawara Kliwon dan juga Wuku Perangbakat.

 

Baca Juga:  Banten Buda Cemeng Menail, Turunnya Sang Hyang Omkara Amertha

[the_ad id=”1399″]

 

Anggarakasih Julungwangi

Adalah pertemuan antara Saptawara Anggara, Pancawara Kliwon dengan Wuku Julungwangi.

 

 

Anggarakasih Kulantir

Merupakan pertemuan antara Wuku Kulantir, Saptawara Anggara dengan Pancawara Kliwon.

 

Baca Juga:  Dewasa Ayu atau Hari Baik Menikah hingga Larangan Pernikahan di Bali

[the_ad id=”1399″]

 

Dalam melaksanakan rainan Anggarakasih, umat bisa menggunakan banten Canang Burat Wangi dan Canang Lenge Wangi dan Pesucian.

 

Itulah penjelasan singkat tentang Anggarakasih Kulantir bertemu dengan Kajengkliwon. ***

 

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

Baca Juga: