Bertepatan dengan Tilem Karo, Ini Banten Buda Cemeng Langkir

 Bertepatan dengan Tilem Karo, Ini Banten Buda Cemeng Langkir

posisi cakup tangan saat melakukan persemabhyangan_image by Raw_Image6

KABARPORTAL.COM – Ini Banten Buda Cemeng Langkir. Buda Wage Wuku Langkir diperingati sebagai Buda Cemeng Langkir. Rainan Hindu ini datang setiap 210 hari sekali. Pun, hari ini Rabu, 16 Agustus 2023 bertepatan dengan Tilem Sasih Karo. Saat Buda Cemeng Langkir, umat Hindu memberikan persembahan kepada Sang Hyang Sri Nini, Dewa Sadhana.

Baca Juga:  Dewasa Ayu Memulai Usaha Berdagang Juli 2023
[the_ad id=”1399″]

Dalam pedewasan, Buda Cemeng Langkir juga hari yang kurang baik untuk melakukan pembayaran. Saat Buda Cemeng Langkir dilakukan pemujaan kepada Bhatara Rambut Sedana. Pemujaan dilakukan di Sanggah Pamerajan, tempat usaha hingga Pura Khayangan Tiga/ Jagat.

Baca Juga:  Berdasarkan Lontar Wariga Winasa Sari, Begini Cara Hitung dan Menentukan Ala Ayuning Dewasa
[the_ad id=”1399″]

promo pembuatan website bulan ini

Lontar Sudarigama menyebutkan tentang Buda Cemeng Langkir. Buda waga, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksema pegating indria, betari manik galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala. Budha Wage, Budha cemeng namanya, keterangannya ialah, mewujudkan inti hakekat kesucian pikiran, yakni putusnya sifat-sifat kenafsuan, itulah yoga dari Bhatari Manik Galih, dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara Amrta (inti hakekat kehidupan), di luar ruang lingkup dunia skala.



Baca Juga:  Apa Itu Nyentana dalam Sistem Pekawinan di Bali
[the_ad id=”1399″]

Sarana banten yang digunakan berpa wangi-wangi dan pada malam hari dilakukan renungan suci. Hari ini juga sekaligus bertepatan dengan Tilem Sasih Karo. Di mana umat Hindu bisa melakukan yoga dan hening dengan pahala segala noda serta dosa dalam diri bisa teruwat. Buku Sekarura karya IBM Dharma Palguna halaman 9 disebutkan bahwa Tilem tidak kurang dari hormat kita pada terang (Purnama).

Baca Juga:  Pegatwakan, Akhir dari Rangkaian Galungan dan Kuningan
[the_ad id=”1399″]

Lontar Sundarigama juga disebutkan. Mwang tka ning tilem, wenang mupuga lara roga wighna ring sarira, turakna wangi-wangi ring sanggar parhyangan, mwang ring luhur ing aturu, pujakna ring sanggar parhyangan, mwang ring luhur ing aturu, Pujakna ring widyadari widyadara, sabhagyan pwa yanana wehana sasayut widyadari 1, minta nugraha ri kawyajnana ning saraja karya, ngastriyana ring pantaraning ratri, yoga meneng, phalanya lukat papa pataka letuh ning sarira. Artinya: Ketika Tilem wajib menghilangkan dosa hingga noda di dalam diri. Haturkan wangi-wangian di Sanggar atau di Prahyangan serta di atas tempat tidur dan dipersembahkan kepada bidadari dan bidadara.



Baca Juga:  Apakah Boleh Melaksanakan Pembayuhan di Grya?
[the_ad id="1399"]
Akan lebih baik bila mempersembahkan 1 banten sesayut widyadari guna memohon anugerah keterampilan saat melaksanakan segala aktivitas. Pun, pahala yang didapatkan adalah teruwatnya segala dosa dan noda di dalam diri. *** ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

Baca Juga:

error: Content is protected !!