Ingat, Purnama Wuku Wayang Tidak Disarankan Melukat atau Keramas, Ini yang Akan Terjadi

Kalender Bali/ Kabarportal
DENPASAR, KABARPORTAL.COM – Sukra (Jumat) Wuku Wayang tidak disarankan untuk melaksanakan melukat atau keramas.
Dan inilah alasan terkait larangan melaksanakan melukat, keramas bahkan kegiatan upacara yang berkaitan dengan yadnya dan mapening.
Menurut postingan video Ida Pandita Kabayan yang dikutip pada Senin, 17 Juni 2024, hal tersebut sebenarnya ada alasan khusus.
[irp]
Dikatakannya bahwa Jumat, 21 Juni 2024 merupakan Purnama Malam bertemu dengan Sukra Wuku Wayang. Menurut penuturannya, itu merupakan hari yang spesial.
Dalam Kalender Bali, ada satu hari yang dikatakan sebagai hari yang sangat kotor, leteh atau cemer. Itulah Sukra (Jumat) Wuku Wayang.
[irp]
Ketika itu, Dewa Siwa dikalahkan oleh anaknya sendiri yang tiada lain adalah Bhatara Kala. Keletehan atau kecemeran ini kemudian diketahui menyusup pada air.
Kemudian, air ini tentunya tidak lagi bisa digunakan sebab telah menjadi leteh atau kotor saat digunakan untuk keramas atau melukat.
[irp]
“Sehingga ini akan mengurangi kesucian akan membuat taksu menjadi berkurang,” tutur Ida Pandita Kabayan dalam akun resminya.
Selain itu, Sukra Wuku Wayang ini juga bertepan dengan Purnama Mala yang juga termasuk leteh. “Sangat tidak disarankan untuk melukat atau keramas kecuali melukat dalam rangka mebayuh wayang atau melukat yang berkaitan dengan sapuh leger itu diperbolehkan,” ucapnya.
[irp]
Kemudian, saat Jumat Wuku Wayang ini juga harus melakukan hal lain seperti mencari pamor atau kapur membuat tapak dara di hulu hati sendiri dan anggota keluarga.
Lalu mencari daun tulak dan diolesi pamor tapak dara setelah itu diletakkan di gerbang pintu masuk utama, di kamar dan di tempat suci.
[irp]
Jika ada upacara Yadnya yang berkaitan dengan pembersihan disarankan melaksanakan pada hari tersebut dan disarankan juga untuk mengatur ulang dan menghindari hari tersebut. Jumat Wuku Wayang menjadi hari yang leteh kemudian bertemu dengan Purnama Mala akan jadi hari yang spesial.
Sebaiknya tidak melakukan upacara pembersihan, tidak melukat dan tidak keramas. Jika ini dilakukan maka akan berpengaruh pada energi positif yang berkurang, taksu akan hilang hingga menurunnya kesehatan.
***