swipe up
[modern_search_box]

Candi Tebing Tegallinggah: Jejak Sejarah dan Pesona Budaya di Jantung Bali

 Candi Tebing Tegallinggah: Jejak Sejarah dan Pesona Budaya di Jantung Bali

Candi Tebing Tegallinggah di Gianyar Bali/ kabarportal

GIANYAR, KABARPORTAL.COM - Di tengah pesona alam Pulau Dewata, tersembunyi sebuah harta karun sejarah yang memikat hati: Candi Tebing Tegallinggah. Berlokasi di Dusun Tegallinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, candi ini bukan sekadar situs purbakala, melainkan saksi bisu kejayaan masa lampau yang memadukan keunikan arsitektur, spiritualitas, dan keindahan alam. Mari kita telusuri sejarah, daya tarik, dan potensi wisata Candi Tebing Tegallinggah yang menjadikannya permata tersembunyi di Bali.

Sejarah Candi Tebing Tegallinggah: Jejak Peradaban Bali Kuno

Situs ini diperkirakan berasal dari masa Bali Kuno, sekitar abad ke-10 hingga 14 Masehi, dengan beberapa sumber menyoroti abad ke-12 sebagai periode pembangunannya, bertepatan dengan era Kerajaan Bedahulu.

Konon, candi ini dibangun oleh Mpu Kuturan, seorang pendeta Hindu legendaris yang berperan besar dalam penyebaran agama Hindu di Bali.

Penemuan situs ini berawal dari eksplorasi ahli purbakala Belanda, Krijsman, pada tahun 1952. Awalnya, warga setempat mengira pahatan di tebing Sungai Pakerisan hanyalah gapura biasa. Namun, penelitian Krijsman mengungkap keberadaan candi tebing yang kaya akan nilai historis dan filosofis.

promo pembuatan website bulan ini

Candi ini termasuk dalam periode "Middle Classical" berdasarkan gaya arsitekturnya, yang memadukan unsur Hindu-Buddha khas Bali. Struktur utamanya terdiri dari dua candi tebing dengan tiga menara, sebuah gapura, dan ceruk-ceruk yang diduga digunakan untuk bertapa.



Menariknya, para ahli meyakini bahwa kompleks ini belum selesai dibangun, terlihat dari pahatan ceruk yang masih dangkal dan ornamen yang tampak setengah jadi. Meski begitu, keberadaan tiga lingga di situs ini melambangkan Tri Murti—Brahma, Wisnu, dan Siwa—menegaskan nilai spiritualnya yang mendalam.

Keunikan Candi Tebing Tegallinggah: Arsitektur di Tebing Vulkanik

Candi Tebing Tegallinggah
Candi Tebing Tegallinggah/ kabarportal

Salah satu daya tarik utama Candi Tebing Tegallinggah adalah lokasinya yang unik, terpahat langsung pada tebing batuan vulkanik, hasil letusan purba Gunung Batur. Batuan ini, dikenal sebagai ignimbrit, terdiri dari campuran abu volkanik, batu apung, dan fragmen litik yang membentuk tekstur khas.

Terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan, candi ini menjadi bagian dari rangkaian situs arkeologi penting, seperti Pura Pegulingan, Pura Tirta Empul, Pura Mangening, dan Pura Gunung Kawi. Posisinya di tebing sungai menambah pesona sekaligus tantangan, karena rembesan air dan risiko longsor mengancam kelestariannya.

1 dari 3 halaman

ikuti kami di Google News

Baca Juga: