Dewasa Ayu atau Hari Baik Menikah hingga Larangan Pernikahan di Bali
KABARPORTAL.COM – Tentu setiap individu yang sudah cukup umur akan melewati masa Grhasta Asrama.
Menikah adalah tujuan yang sangat mulia, persiapan untuk melaksanakan pernikahan menurut Hindu biasanya dilaksanakn jauh hari.
Umat Hindu pun akan melewati beberapa tahapan sebelum akhirnya melaksanakan pernikahan.
Mulai dari penentuan dewasa ayu menikah atau hari baik untuk melaksanakannya juga tak kalah penting.
Namun, ada beberapa pantangan yang dihindari saat ingin melaksanakan pernikahan menurut Hindu.
Salah satu pantangan itu dikenal dengan nama menikah makedeng-kedengan ngad. Dalam artikel ini akan dibahas tentang pantangan pernikahan makedeng-kedengan ngad.
Jika saja pantangan ini tetap dilaksanakan, dipercaya akan membawa petaka atau sial bagi pasangan.
Selain uncal balung, makedeng-kedengan ngad ini juga wajib dihindari. Sebagaimana dirangkum dari beragam sumber, makedeng-kedengan ngad ini merupakan istilah pernikahan dalam agama Hindu.
Dimana dalam 2 keluarga ini melangsungkan pernikahan sekaligus dalam keluarga yang sama.
Semisal pada keluarga A dan B sama-sama memiliki 2 anak lelaki dan perempuan. Kemudian keduanya saling menikah dimana anak pertama dari keluarga A menikah dengan anak perempuan keluarga B dan begitu pun sebaliknya.
Nah hal inilah yang dikenal sebagai makedeng-kedengan ngad, patut dihindari dan memang tidak dibolehkan.
Jika hal ini tetap dilaksanakan, maka hal negatif akan selalu menghampiri pasangan ini seperti sakit hingga berujung maut.
Nikah makedeng-kedengan ngad ini secara niskala dalam keyakinan Hindu disebut sebagai menikah dengan saudara sedarah. Sehingga wajib halnya untuk dihindari. ***
0 Reviews
ikuti kami di Google News