Pasang Pandan Medui di Tempat ini saat Tumpek Wayang

ilustrasi Tumpek Wayang/ Wikipedia/ Kabarporta/
Saniscara Wuku Wayang dikenal sebagai rainan Tumpek Wayang. Di mana rainan ini juga dikeramatkan untuk mereka yang lahir tepat pada Tumpek Wayang.
Mereka yang lahir pada Tumpek Wayang diwajibkan untuk melaksanakan mebayuh Sapuh Leger.
Lontar Sundarigama menyebutkan jika Minggu Wage hingga Jumat Wage Wuku Wayang adalah Wuku sakral.
[irp posts=”1884″ ]
[the_ad id=”1399″]
Wuku Wayang merupakan wuku terakhir dari total 30 wuku.
Tumpek Wayang merupakan pujawali Sang Hyang Iswara sebagai Dewa penguasa alat kesenian.
[irp]
[the_ad id=”1399″]
Saat Tumpek Wayang menggunakan upakara suci, peras, ajuman, ajengan, daging itik putih, sirih, pinang, canang raka dan pasucian.
Sedangkan untuk mereka yang berprofesi sebagai Dalang memuja Sang Hyang Ringgit dengan sarana banten sesayut agung, tumpeng gurum penyeneng dan prayascita.
[irp]
[the_ad id=”1399″]
Pun dalam pelaksanaannya dihari Jumat, umat Hindu disarankan untuk memasang pandan berduri pada pintu rumah, pintu pagar.
Kemudian pada Sabtu Pagi sarana tersebut dipasangkan pada sidi yang tujuannya adalah tanda atau simbol telah berhasil menyelamatkan diri.
[irp]
[the_ad id=”1399″]
Sedangkan untuk pandan berduri dibuang di jalan. Sedangkan untuk mereka yang lahir pada Tumpek Wayang biasanya akan mebayuh sapu leger.
***ikuti kami di Google News