Ini Tujuan Tumpek Kandang, Lengkap dengan Makna dan Penjelasannya

 Ini Tujuan Tumpek Kandang, Lengkap dengan Makna dan Penjelasannya

ilustrasi Tumpek Uye atau Tumpek Kandang/@jayesh.madhoo/Instagram

 

KABARPORTAL.COM – Tumpek Kandang adalah rahinan Hindu yang datang setiap 6 bulan sekali dan satu dari 6 jenis tumpek. Inilah makna Tumpek Kandang berdasarkan lontar. Setiap Saniscara Wuku Uye, umat Hindu disibukkan dengan pelaksanaan rahinan Tumpek Uye. Rahinan yang juga dikenal dengan nama lain Tumpek Kandang ini datang setiap 210 hari atau 6 bulan sekali.

Dikenal juga dengan sebutan Tumpek Uye dan Tumpek Wewalungan, rahinan ini sangat berkaitan erat dengan upakara untuk hewan ternak dan peliharaan. Merangkum dari beragam sumber, berikut ini adalah penjelasan singkat tentang apa itu Tumpek Kandang hinggaa banten apa yang digunakan.

Baca Juga:  The Mandara Village, Hunian Masa Depan di Kerobokan

Tumpek Kandang atau Tumpek Uye juga memiliki makna untuk mewujudkan cinta kasih, rasa terima kasih manusia kepada para hewan seperti ternak dan pelihaan yang berjasa dalam kehidupannya.

promo pembuatan website bulan ini

Tujuan dari pelaksanakaan Tumpek Kandang tentunya untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan kebaikan untuk seluruh hewan.



Ketika Tumpek Kandang tiba, umat Hindu sibuk melaksanakan upakara untuk hewan peliharaan mereka. Saat Tumpek Kandang, umat Hindu melaksanakan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bermanifestasi sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati atau Sang Hyang Rare Angon.

Sang Hyang Rare Angon ini dikenal sebagai pemelihara dari semua mahkluh yang ada di dunia ini, sehingga saat Tumpek Kandang umat Hindu juga menyebutkan sebagai hari suci.

Baca Juga:  Buda Cemeng Ukir Menurut Lontar, Baten dan Hal yang Perlu Dilakukan

Tumpek Uye juga tertuang dalam beberapa lontar seperti  Lontar Bhagawan Agastya Prana yang menyebutkan bahwa Tumpek Kandang juga ditujukan untuk pembersihan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dari konteks manusia dan alam.

Kemudian Lontar Sundarigama juga menyebutkan tentang Tumpek Kandang sebagai berikut:



Uye, Saniscara Kliwon, Tumpek Kandang, pakerti ring sarwa sato, patik wenang paru hana upadanania, yan ia sapi, kebo, asti, saluwir nia sato raja.

Terjemahannya:

Ketika Saniscara Uye, dilaksanakan Tumpek Kandang untuk mengupacarai seluruh hewan baik ternak atau binatang liar.

Baca Juga:  Siapa yang Dipuja Ketika Anggarakasih Dukut? Ini Sarana untuk Melaksanakannya

Dalam Lontar Sundarigama disebutkan bahwa sarana banten Tumpek Kandang pada hewan jantan menggunakan sesayut, penyeneng, reresik canang rakas jerimpen. Kemudian tambahan ketipat belekok blayag, pesor untuk hewa betina sedangkan ketipat kedis, ketipa sidha purna, bagia, penyeneng, tetebusan dan kembang payar digunakan untuk bangsa burung atau unggas dan sarana lainnya sama sperti banten hewan jantan. Terkait banten Tumpek Kandang, tentunya tetap mengutamakan desa kala patra serta kemampuang masing-masing umat. ***

0 Reviews

Write a Review

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

Baca Juga:

error: Content is protected !!