Makna Jaja dalam Banten Hindu di Bali

 Makna Jaja dalam Banten Hindu di Bali

Banten

 

KABARPORTAL.COM – Berikut adalah makna jaja dalam banten Hindu di Bali.

Jaja yang dibahas dalam artikel ini meliputi jaja gina, satuh hingga dodol.

Namun sebelum membahas tentang makna jaja yang ada adalam banten, berikut adalah penjelasan singkat apa itu banten.

promo pembuatan website bulan ini

Banten merupakan persembahan atau sarana untuk mendekatkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.



Baca Juga:  Fakta Menarik Kuningan di Bali, Nasi Kuning, Tradisi Mekotek hingga Sembahyang Sebelum Pukul 12 Siang

[the_ad id=”1399″]

 

Banten juga sebagai bentuk ucapan terima kasih, cinta kasih dan rasa bakti atas wara nugeraha yang telah diberikan.

Kemudian dalam banten terdapat beragam sarana seperti jaja.



Tentu hal ini bukan sekedar hiasan ada makna di baliknya yang perlu diketahui.

Ida Bagus Ketut Rimbawa, selaku Kepala Kantor Agama Kota Denpasar dalam sebuah wawancara menyebutkan jika jaja memiliki arti.

Jaja Wajik

Dijelaskan bahwa jaja wajik memiliki 3 sudut atau mebucu telu adalah simbol dari sebuah kerja keras.

Baca Juga:  Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Bangli yang Wajib Dikunjungi

[the_ad id=”1399″]

 

Bucu dalam jaja wajik ini memiliki makna kerja keras.

“Tetua dulu acap kali berpesan kepada anak-anak mereka untuk tekun bekerja ‘pang mebucu’ atau menghasilkan,” tuturnya.

Jaja Sirat

Lebih lanjut,  jaja sirat merupakan lambang dari sebuah keberhasilan. Usai menghasilkan hendaknya juga membagi hasil tersebut dan tidak hanya untuk diri sendiri.

“Sirat bermakna membagi dan membagi ini bisa dalam bentuk apapun, berupa uang atau bentuk lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Menikmati Kuliner Asia Tenggara di Moonlite Kitchen & Bar Berpayung Indahnya Sunset Pantai Seminyak

[the_ad id=”1399″]

 

Jaja Matahari

Jaja matahari memiliki makna matahari yang mampu menyinari alam beserta isinya.

Jaja Iwel

Jaja iwel memiliki makna sampan atau perahu. Dalam Sarasamusccaya Sloka 14 disebutkan sebagai berikut:

“Ikang dharma ngaranya, henuning mara ring svarga ika, kadi gatining parahu, an henuning banyaga nentasing tasik.”

Baca Juga:  Mengenal Soma Pemacekan Agung dan Banten yang Digunakan

[the_ad id=”1399″]

 

Terjemahannya:

Yang disebut dharma adalah jalan menuju swarga. Seperti perahu, sesungguhnya alat bagi pedagang untuk mengarungi laut.

Sehingga jika sloka itu maka dharmalah yang digunakan untuk mengarungi lautan kehidupan bukan harta atau takhta.

Baca Juga:  Pujawali Bhatara Brahma, Banten, Doa dan Maknanya

[the_ad id=”1399″]

 

Itulah makna dari jaja yang ada pada banten umat Hindu dan perlu diketahui. ***

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

Baca Juga:

error: Content is protected !!