Mengenal dan Piodalan Pura Gelap di Besakih, Tempat Meditasi Pandita

 Mengenal dan Piodalan Pura Gelap di Besakih, Tempat Meditasi Pandita

ilustrasi pura gelap di besakih bali by wikimedia commons

 

 

KABARPORTAL.COM – Berikut ini adalah penjelasan tentang Pura Gelap yang berada di kawasan Pura Besakih, Karangasem, Bali.

 

promo pembuatan website bulan ini

Dalam artikel ini akan dibahas secara singkat tentang Pura Gelap yang masih dalam Pura Catur Dala atau juga disebut dengan Catur Loka Pala.



 

Selain Pura Gelap, 3 pura lainnya masuk dalam Pura Catur Dala yakniPura Ulun Kulkul, Pura Kiduling Kreteg dan Pura Batu Madeg.

Baca Juga:  Mengenal Jenis dan Makna Segehan dalam Hindu Bali

Lalu di bagian tengah terdapat sebuah pura yang disebut dengan Pura Penataran Agung Besakih.

 



Pura ini terdiri dari tujuh mandala yakni tujuh lapisan alam yang juga dikenal dengan Sapta Loka.

 

Merangkum dari beragam sumber, posisi dari Pura Gelap berada disebelah Utara dari Pura Penataran Agung Besakih.

Baca Juga:  Tumpek Wayang Nemu Kajengkliwon, Ini yang Dilakukan

Untuk menjangkau pura ini, umat cukup berjalan kaki naik sekitar 5 menit dari arah Penataran Agung.

 

Pada Pura Gelap terdapat palinggih utama yang disebut Meru Tumpang Telu (Tiga) dan dipercaya sebagai tempat berstana Hyang Iswara.

Baca Juga:  Makna Tumpek Wariga (Bubuh), Rainan Penanda 25 hari Menuju Galungan

Kemudian terdapat pula bagian lain seperti Palinggih Siwa Lingga, Padma, Bebaturan Sapta Petala, Bale Gong hingga Bale Pedewaan.

 

Piodalan di Pura Gelap datang setiap Soma Keliwon Wariga dan Aci Pengenteg Jagat pada setiap hari Purnama sasih Karo.

 

Pada Pura ini ketika karya panggangge atau wastranya berwarna putih secara menyeluruh.

Baca Juga:  Banten Purnama Kedasa, Inti dari Semua Purnama dan baik Digunakan untuk Sedekah

Pura Gelap juga menjadi salah satu pura yang masuk dalam Pura Catur Lawa merupakan tempat untuk memuja Tuhan sebagai Bhatara Iswara yakni pelindung arah Timur dalam Dewata Nawasanga.

 

Terkait nama, Pura Gelap ini bersumber dari bahasa Kawi yang memiliki makna petir atau kilat yang mengeluarkan sinar berwarna putih nan menyilaukan.

 

Konon, Pura Gelap pada masa dahulu merupakan tempat untuk bermeditasi bagi para pandita.

Baca Juga:  Berdasarkan Reg Veda, Inilah Cara Malukat yang Benar

Kemudian, di areal Pura Gelap juga terdapat Pelinggih Sanggara Agung yang mirip seperti Padmasana.

 

Lalu ada juga Pelinggih Dasar Sapta Patala yang berfungsi untuk memuja Tuhan sebagai Sapta Patala. ***

 

ikuti kami di Google News

ikuti kami di Google News

Baca Juga:

error: Content is protected !!