Mengenal Tradisi Ngaben di Bali: Ritual Sakral Pelepasan Roh dalam Tradisi Hindu Bali

Ilustrasi ngaben viral di Nusa Penida/ kabarportal
Ngaben: Ritual Sakral Pelepasan Roh dalam Tradisi Hindu Bali
DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Ngaben adalah upacara kremasi dalam agama Hindu yang dilakukan oleh masyarakat Bali sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal. Ritual ini memiliki makna mendalam, yakni mempercepat pelepasan roh dari jasad fisik menuju alam Pitra atau dunia leluhur.
Makna dan Tujuan Upacara Ngaben
Ngaben bukan sekadar prosesi pembakaran jenazah, tetapi juga bagian dari upacara Pitra Yadnya, yakni persembahan suci bagi leluhur. Dalam kepercayaan Hindu, manusia terdiri dari tiga unsur utama:[irp]- Badan kasar (fisik): Dibentuk dari lima elemen dasar atau Panca Maha Bhuta (tanah, air, api, angin, dan ruang hampa).
- Badan halus (roh/atma): Unsur yang tidak musnah meskipun jasad telah tiada.
- Karma: Hasil dari perbuatan selama hidup yang menentukan perjalanan roh selanjutnya.
- Mempercepat pelepasan roh dari tubuh fisik.
- Menyucikan roh agar dapat melanjutkan perjalanan ke alam berikutnya.
- Mengembalikan unsur-unsur tubuh fisik ke alam semesta.
Jenis-Jenis Ngaben
Upacara ngaben dapat dilakukan dengan berbagai tingkatan, tergantung kemampuan keluarga. Beberapa jenis ngaben yang umum dilakukan antara lain:- Sawa Prateka: Upacara ngaben yang dilakukan secara pribadi dan hanya untuk satu jenazah.
- Sawa Wedhana: Ngaben yang dilakukan setelah jenazah sebelumnya dikuburkan.
- Mitrayadnya: Upacara yang dilakukan bersama-sama oleh beberapa keluarga.
- Pranawa: Ritual ngaben sederhana dengan biaya lebih ringan.
- Swasta: Ngaben tanpa kehadiran jasad, biasanya dilakukan bagi mereka yang telah lama meninggal atau jenazahnya tidak ditemukan.
Prosesi Upacara Ngaben
Ngaben terdiri dari serangkaian ritual yang memiliki makna mendalam. Berikut adalah tahapan-tahapannya:1. Ngulapin
Ritual permohonan restu kepada Dewi Surga, sakti dari Dewa Siwa, yang biasanya dilakukan di Pura Dalem.2. Meseh Lawang
Dilakukan untuk memulihkan kesucian jenazah secara simbolis sebelum prosesi utama berlangsung.3. Mesiram atau Mabersih
Proses memandikan jenazah sebagai simbol penyucian. Berbagai simbol seperti bunga melati, kaca, dan daun intaran digunakan untuk mengembalikan unsur tubuh kepada alam.4. Ngajum Kajang
1 dari 2 halaman
ikuti kami di Google News

