Sabuh Mas, Banten dan Siapa yang Dipuja?
Berikut banten, doa dan penjelasan tentang Sabuh Mas yakni rainan yang terjadi setelah Soma Ribek.
Rainan Sabuh Mas memang tidak semeriah atau semegah rainan lainnya.
Bahkan lebih banyak melaksanakannya dengan mebanten biasa seperti Purnama atau Tilem.
[the_ad id=”1399″]
Sabuh Mas merupakan rainan yang datang setiap 6 (210 hari) bulan sekali berdasarkan perhitungan Kalender Bali.
Lontar Sundarigama menyebutkan bahwa Sabuh Mas adalah rainan yang dilakukan pemujaan kepada Bhatara Mahadewa pada arah Barat atau Pascima.
[the_ad id=”1399″]
Isi Lontar Sundarigama:
Anggara Wage, sabuh mas ngaran, pasucian Bhatara Mahadewa, pakertinia ring raja berana emas manik, mwang sarwa mula ratna manik.
Artinya.
Anggara Wage disebut sebagai Sabuh Mas. Hari yang disucikan memuja Bhatara Mahadewa dengan cara melakukan upacara agama terhadap harta kekayaan yakni manik dan segala manikam.
[the_ad id=”1399″]
Sedangkan dalam rainan Sabuh Mas dilakukan upacara yang berkaitan dengan harta kekayaan seperti manik dan segala manikam.
Memuja Bhatara mahadewa dilakukan juga untuk memohon kemajuan dan kesentosaan. Adapun banten atau sarananya meliputi daksina, suci peras penyeneng, canang lenga wangi, sesayut (amerta sari), burat wangi, reresik dan tadah pawitra.
[the_ad id=”1399″]
Tempat menghaturkan banten di Piyasan, di Sanggar, di Sanggah. Dari laman PHDI disebutkan bahwa saat Sabuh Mas juga dilakukan persembahan pada Hyang Mahadewa dengan melakukan odalan Sarwa Berana.
Adapun banten yang digunakan adalah canang buratwangi, tebasan bagian satata sai, beras kuning.
[the_ad id=”1399″]
Rainan Sabuh Mas juga menjadi momen untuk menyucikan diri dan menghindari kegiatan negatif bagik secara fikiran, tindakan dan perkataan. ***
ikuti kami di Google News
0 Reviews
ikuti kami di Google News