Sejarah Ngelawang, Tradisi saat Galungan
KABARPORTAL.COM – Berikut adalah sejarah ngelawang, tradisi saat Galungan hingga Kuningan di beberapa wilayah di Bali.
Tentu hal menarik yang ditunggu ketika Galungan adalah ngelawang.
Di mana sekumpulan anak muda bahkan anak-anak akan berkeliling desa dari rumah ke rumah dengan membawa Barong Bangkung yang diiringi dengan gambelan baleganjur.
[the_ad id=”1399″]
Lalu di depan pintu rumah biasanya mereka akan menarikan barong tersebut.
Namun tahukah kalian bagaiama sejarah awal dari ngelawang ini? Berikut penjelasan singkatnya.
[the_ad id=”1399″]
Ngelawang memiliki beberapa arti seperti pintu atau dari pintu ke pintu. Sehingga ngelawang ini juga bisa diartikan sebagai dari rumah ke rumah.
Awal dari adanya tradisi ngelawang ketika adanya sebuah ritual barong dan rangda yag disucikan untuk keliling wilayah desa atau juga disebut dengan sesuhunan melancaran pada hari tertentu.
Tujuang dari ritual ini adalah menolak bala dan memohon keselamtan kepada Ida Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
[the_ad id=”1399″]
Saat sesuhunan melancaran ini, wilayah umat Hindu yang dilintasi akan menghaturkan persembahan di depan pintu rumah.
[the_ad id=”1399″]
Ngelawang juga tertuang dalam Lontar Barong Suari. Dalam lontar itu disebutkan saat pertemuan Ida Sang Hyang Guru dengan Dewi Uma dan melahirkan seorang putra bersama Dewa Kumara.
Itulah sejarah singkat tentang ngelawang yang ditemui saat Galungan hingga Kuningan di beberapa wilayah di Bali. ***
0 Reviews
ikuti kami di Google News