Dipasang Sebelah Kanan Menghadap ke Jalan, Ini Makna dari Penjor Galungan yang Wajib Diketahui

 Dipasang Sebelah Kanan Menghadap ke Jalan, Ini Makna dari Penjor Galungan yang Wajib Diketahui

ilustrasi gambar penjor oleh Kuuan/ Flicker

 

KABARPORTAL.COM – Umat Hindu masih sering keliru dalam pemasangan Penjor Galungan, tak jarang memasang Penjor Galungan pada hari Minggu atau Senin.

Seharusnya, menurut PHDI Bali, Penjor Galungan dipasang pada Anggara Wage Wukud Dungulan atau tepat pada Penampahan Galungan setelah pukul 12 siang waktu setempat.

Penjor Galungan memiliki makna yang mendalam dan tentunya Penjor Galungan juga berbeda dengan Penjor Dekorasi. Terlihat dari isi penjor dan juga hiasan yang menyertainya.

Makna Penjor Galungan

promo pembuatan website bulan ini

Penjor Galungan bukan sekedar hiasan atau tanda jika pada Buda Wage Dungulan. Penjor Galungan memiliki ciri yang khas dan berbeda dengan jenis penjor lainnya.



 

Tidak boleh sembarangan memasang dan perlu diperhatikan bagian-bagian yang wajib ada di Penjor Galungan.

Baca Juga:  Kapan Hari Baik untuk Membeli Motor atau Barang Elektronik Menurut Hindu?

[the_ad id=”1399″]

 



Penjor merupakan lambang dari gunung tempat berstana Ida Sanghyang Widi Wasa beserta manifestasi-Nya.

 

Tak hanya itu, penjor juga dikaitkan dengan kesejahteraan dan sumber kebahagiaan umat manusia.

 

Bahan Membuat Penjor

 

Penjor Galungan terbuat dari sebatang bambu ukuran sedang dengan panjang kurang lebih 10 meter yang bagian ujungnya berbentuk lengkung ke bawah.

Baca Juga:  Mengenal Jenis-jenis Pura Kahyangan Jagat di Bali dan Luar Negeri

[the_ad id=”1399″]

 

Ini merupakan simbol dari Dharma dan Adharma. Bambu di sini juga merupakan lambang dari atman dan paramaatman yang ada dalam kehidupan manusia.

 

Penjor juga memiliki hiasan yang dibuat menggunakan janur atau daun lontar dan pada bagian bawah diisi dengan plawa yakni campuran dari daun cemara, daun endong, pakis aji dan lainnya.

Baca Juga:  Daftar Purnama dan Tilem Bulan Agustus 2023

[the_ad id=”1399″]

 

Pada bagian atas penjor diisi dengan pala gantung dan pala bungkah. Ini merupakan ucapan terima kasih atas kelimpahan yang telah diberikan.

 

Penjor dipasang pada penampahan Galungan, sebagai simbol mulai para umat Hindu membangkitkan pikiran,tingkah laku, dan kata-kata menuju kebenaran (Dharma).

Di dalam lontar Tutur Dewi Tapini juga telah disebutkan bahwa setiap unsur pada penjor melambangkan simbol-simbol suci, yaitu sebagai berikut :

Baca Juga:  Lokasi dan Cara Melihat Gerhana Matahari Hybrid di Bali Hari Ini
  • Bambu (dan kue) sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma
  • Kelapa sebagai simbol vibrasi Dewa Rudra
  • Kain Kuning dan Janur sebagai simbol vibrasi Dewa Mahadewa
  • Daun-daunan (plawa) sebagai simbol vibrasi Dewa Sangkara
  • Pala bungkah dan pala gantung sebagai simbol vibrasi Dewa Wisnu
  • Tebu sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu
  • Padi sebagai simbol vibrasi Dewi Sri
  • Kain putih sebagai simbol vibrasi Dewa Iswara
  • Sanggah sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa
  • Upakara sebagai simbol vibrasi Dewa Sadha Siwa dan Parama Siwa

Posisi Pemasangan Penjor Galungan

Penjor dipasang di gerbang utama rumah disebelah kanan, sejajar dengan palinggih Lebuh. Dan lengkungan penjor menghadap ke arah jalan.

Baca Juga:  Tilem Sasih Kapitu dan Siwaratri, Begini Pemaknaannya

Kapan Penjor Galungan Dicabut?

Penjor biasanya dipasang dari Anggara Wuku Dungulan dan dicabut pada Pegatwakan atau Buda Kliwon Pahan tepatnya 35 hari setelah penjor dipasang.

Baca Juga:  Ini Penjelasan Anggarakasih Tambir Nemun Kajengkliwon

[the_ad id=”1399″]

Penjor Galungan disebut juga sebagai perwujudan Naga Basuki dan Naga Anata Boga sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan.

Lalu pada bagian depan Penjor Galungan akan dipasang sanggah cucuk berbentuk melengkung yakni simbol dari Candra.

Baca Juga:  5 Perguruan Tinggi (Kampus) Negeri dan Swasta Tervaforit di Bali Tahun Ini

Jenis-jenis Penjor

Berdasarkan keperluannya, sebagaimana disebutkan bahwa penjor hias digunakan sebagai sarana hiasan seperti lomba desa, ulang tahun, nganten dan sejenisnya.

Baca Juga:  Sugihan Jawa dan Sugihan Bali, Apa Maknanya?

[the_ad id=”1399″]

Penjor hias dibuat dengan bambu melengkung bagian ujungnya dan dihiasi dengan berbagai hal berdasarkan kreatifitas dan keindahan.

Sedangkan untuk penjor hari raya memang ditujukan secara khusus untuk hari raya tertentu seperti Galungan dan Kuningan, odalan di pura, dan sejenisnya.

Baca Juga:  Punya Penyakit Non-medis, Ingin Berwibawa dan Berkelimpahan Rezeki? Coba Melukat di Pura yang Ada di Tabanan

[the_ad id=”1399″]

Penjor hari raya juga memiliki unsur yang lengkap dan sesuai dengan pakem yang sudah ada. Penjor hari raya biasnaya memiliki tinggi sekitar 10 meter yang harus menggunakan bambu melengkung dengan cabang lengkap dengan daunnya di bagian atas. ***

0 Reviews

Write a Review

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

Baca Juga:

error: Content is protected !!