swipe up
[modern_search_box]

Tata Cara dan Mantram Banten Pejati: Mengungkap Makna Spiritual dalam Upacara Hindu Bali

 Tata Cara dan Mantram Banten Pejati: Mengungkap Makna Spiritual dalam Upacara Hindu Bali

Ilustrasi banten pejati/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Banten Pejati merupakan salah satu elemen penting dalam tradisi Hindu Bali, digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan kesungguhan hati kepada Hyang Widhi Wasa dan manifestasi-Nya.

Melalui banten ini, umat Hindu memohon kesaksian ilahi agar upacara yang dilakukan berjalan lancar dan membawa keselamatan. Sebagai bagian tak terpisahkan dari Panca Yadnya, Banten Pejati hadir dalam berbagai ritual keagamaan, mengandung nilai spiritual yang mendalam. Artikel ini akan mengulas tata cara menghaturkan Banten Pejati beserta mantramnya.

Makna Banten Pejati dalam Tradisi Hindu Bali

Banten Pejati bukan sekadar rangkaian sesaji, melainkan simbol bhakti dan kesucian. Dengan menghaturkan banten ini, umat Hindu Bali berupaya menjalin hubungan harmonis dengan alam semesta dan kekuatan ilahi. Prosesi ini mencakup serangkaian langkah, mulai dari menyalakan dupa hingga memercikkan tirtha, yang masing-masing memiliki makna filosofis untuk mensucikan diri, sarana upacara, dan lingkungan sekitar.

Berikut adalah panduan lengkap tata cara dan mantram Banten Pejati yang dapat diikuti untuk melaksanakan ritual dengan penuh kesadaran spiritual.

Tata Cara Menghaturkan Banten Pejati

1. Menyalakan Dupa

promo pembuatan website bulan ini

Langkah awal dalam prosesi ini adalah menyalakan dupa, yang menjadi simbol pemujaan kepada Brahma sebagai sinar suci. Dupa yang menyala mengantarkan bhakti kepada Hyang Widhi.



Mantram:
Om Ang dupam samarpayami ya namah svaha

Arti:
Ya Tuhan, hamba memuja Engkau dalam sinar suci-Mu sebagai Brahma, pengantar bhakti hamba kepada-Mu.

2. Menghaturkan Dupa

Setelah dinyalakan, dupa dihaturkan untuk memohon ketajaman sinar suci sebagai saksi pemujaan.

Mantram:
Om Ang dupa dipastra ya namah svaha



Arti:
Ya Tuhan, hamba memuja Engkau sebagai Brahma, hamba memohon sinar suci-Mu untuk menyucikan dan menjadi saksi sembah hamba.

3. Membersihkan Bunga dengan Asap Dupa

Bunga sebagai sarana persembahan disucikan dengan asap dupa untuk menghilangkan segala kotoran.

Mantram:
Om puspa danta ya namah svaha

Arti:
Ya Tuhan, sucikanlah kembang ini dari segala kotoran.

4. Upatti: Mensucikan Diri

Upatti adalah tahap pembersihan diri agar umat dapat memancarkan energi positif selama pemujaan. Proses ini mencakup beberapa langkah penting:

1 dari 4 halaman

ikuti kami di Google News

Baca Juga: