swipe up
[modern_search_box]

Ini Alasan Kenapa Purnama Kapat Banyak Odalan di Bali

 Ini Alasan Kenapa Purnama Kapat Banyak Odalan di Bali

Ala ayuning dewasa Purnama/ kabarportal

DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Setiap tahun, saat memasuki sasih kapat—bulan keempat dalam penanggalan Bali—pulau ini ramai dengan gelaran upacara keagamaan atau piodalan.

Momen ini bukan sekadar tradisi, melainkan memiliki makna mendalam yang mengakar pada nilai spiritual dan filosofi Hindu Bali.

Periode ini, menjadi waktu istimewa untuk ritual di berbagai tingkatan, mulai dari sanggah merajan di rumah-rumah hingga pura umum yang megah.

Dalam sistem penanggalan Bali, sasih merujuk pada siklus waktu yang ditandai perputaran purnama (pananggal) dan bulan baru (tilem atau pangelong).

promo pembuatan website bulan ini

Sasih kapat, sebagaimana dijelaskan oleh I Ketut Sudarsana, Kelihan Adat Kapal sekaligus penekun sastra Bali, membawa energi kesuburan yang khas, baik secara nyata (sakala) maupun spiritual (niskala).



“Pada sasih kapat, bunga-bunga bermekar dengan indah. Ini mencerminkan kesuburan, baik dari sisi alam maupun pemikiran,” ungkap Sudarsana.

Musim Semi ala Bali

Dalam tradisi kesusastraan Hindu Bali, sasih kapat kerap disamakan dengan musim semi. Alam seolah mendukung ritual dengan menyediakan kelimpahan bunga, daun, buah, dan air—sarana penting dalam setiap upacara.

Keindahan musim ini tak hanya terlihat pada alam, tetapi juga membawa makna filosofis. Bunga yang mekar menjadi simbol perkembangan pemikiran dan pengetahuan umat, seolah ritual yang digelar mampu memunculkan ide-ide cemerlang.

“Ketika bunga bermekar, itu seperti ide-ide brilian yang muncul dari pelaksanaan ritual,” tambah Sudarsana, yang juga dikenal sebagai tokoh penggubah lontar di Kabupaten Badung.



Piodalan dan Pencarian Pencerahan

Lebih jauh, piodalan pada sasih kapat bukan sekadar perayaan, melainkan bagian dari upaya mencari pencerahan. Dalam ajaran Hindu, Weda sebagai sumber ilmu pengetahuan (wid) menjadi landasan utama. Setiap ritual yang dilakukan bertujuan mengantarkan umat pada kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih dalam.

Sasih kapat, dengan energinya yang subur dan penuh kehidupan, menjadi waktu yang tepat untuk merayakan hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Melalui piodalan, umat Hindu Bali tidak hanya mempersembahkan sesaji, tetapi juga memperdalam makna hidup melalui pengetahuan dan spiritualitas.

Momen ini menjadikan sasih kapat sebagai periode yang kaya makna, menggabungkan keindahan alam dengan nilai-nilai luhur agama Hindu.

1 dari 2 halaman

ikuti kami di Google News

Tim Kabarportal

Baca Juga: