Banten, Doa dan Mantra yang Digunakan dalam Proses Melukat Banyupinaruh

 Banten, Doa dan Mantra yang Digunakan dalam Proses Melukat Banyupinaruh

ilustrasi orang melukat atau banyu pinaruh/ Pixel/ kabarportal

 

DENPASAR, KABARPORTAL.COM – Sehari usai melaksanakan rahina suci Saraswati, umat Hindu akan menjalankan banyu pinaruh.

 

Banyupinaruh ini dilaksanakan pagi hari dengan mandi dipantai atau sumber air lainnya.

promo pembuatan website bulan ini

 



Proses banyu pinaruh ini merupakan rangkaian daru Saraswati  yakni proses penyucian diri atau pembersihan diri setelah menjalankan Saraswati.

Baca Juga:  Kajeng Kliwon Enyitan, Rahinan Keramat di Bali Setelah Tilem

Redite, Paing Wuku Sinta dikenal sebagai Banyu Pinaruh yakni rainan yang berlangsung sehari setelah Saraswati.

 

Umat Hindu biasanya melangsungkan prosesi pembersihan diri dengan melukan melukat atau mandi ke sumber air seperti pantai atau mata air (kelebutan).



 

Panglukatan banyu pinaruh adalah panglukatan bhuana agung dan bhuana alit. Banyu Pinaruh berasah dari suku kata wruh yang berarti mengetahui atau pengetahuan.

Baca Juga:  Toraja Tourism Board, Bangkitkan Kejayaan Wisata Toraja

Di sisi lain ada juga yang mengartikan banyu pinaruh sebagai air pengetahuan. Dan berikut ini adalah doa atau mantra yang digunakan untuk melakukan Banyu Pinaruh.

 

Isi Mantra :

Om, Ang Çarira sampurna ya namah swaha.

 

Terjemahan :

Semua ini mengandung maksud, mengambil air yang berkhasiat pengetahuan.

Baca Juga:  SereS Springs Resort & Spa Singakerta Ubud Sambut Natal dengan Ramah Lingkungan

Hari raya Saraswati datang setiap 210 hari menurut perhitungan Kalender Bali. Hari Raya Saraswati diperingati sebagai Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati yakni hari lahirnya ilmu pengetahuan.

 

Hari raya Sarswati merupakan penghormatan kepada Dewi Saraswati yang jug adikenal sebagai dewi pengetahuan. ***

ikuti kami di Google News

Baca Juga:

error: Content is protected !!