Begini Penulisan yang Tepat dari Kata di Balik, Pisah atau Sambung?
DENPASAR, KABARPORTAL.COM – Pernahkah Anda bingung ketika menulis kata “di balik”? Apakah harus digabung menjadi “dibalik” atau dipisah menjadi “di balik”? Ketidakpastian ini seringkali muncul karena kata “di” memiliki dua fungsi dalam bahasa Indonesia, yaitu sebagai preposisi (kata depan) dan sebagai awalan.
Kapan “di” sebagai preposisi dan kapan sebagai awalan?
- Preposisi: Ketika “di” menunjukkan tempat, arah, atau waktu. Contoh: “Buku itu ada di balik lemari.”
- Awalan: Ketika “di-” merupakan bagian dari kata dasar dan tidak dapat dipisahkan. Contoh: “Dia membalikkan badan.”
Jadi, kapan kita harus menulis “di balik” dan kapan “dibalik”?
- “Di balik” (dipisah): Jika “di” berfungsi sebagai preposisi, menunjukkan tempat. Contoh:
- “Rahasia besar tersembunyi di balik senyumnya.”
- “Kucing itu bersembunyi di balik pintu.”
- “Dibalik” (digabung): Jika “di-” merupakan awalan dari kata kerja. Contoh:
- “Ia dibalikkan oleh teman-temannya.” (Artinya: Ia dibolak-balik)
Bagaimana cara mudah membedakannya?
Coba ganti kata “di-” dengan kata “meng-“. Jika kalimat masih logis, maka “di-” merupakan awalan dan harus digabung. Contoh: “Dia membalikkan badan.”
Penulisan kata “di balik” atau “dibalik” sangat bergantung pada konteks kalimat. Dengan memahami fungsi kata “di” dan menerapkan aturan di atas, kita dapat menggunakan kata tersebut dengan tepat.
Contoh lain:
- “Di balik layar” (dipisah): Mengacu pada sesuatu yang terjadi di belakang panggung atau tidak terlihat oleh publik.
- “Dibalikkan” (digabung): Artinya dibolak-balik atau diubah posisinya.
0 Reviews
ikuti kami di Google News