Besok Anggara Kasih Julungwangi, Hari Sakral untuk Introspeksi Diri dan Peleburan Dosa

Ilustrasi Canangsari/ Kabarportal
DENPASAR, KABARPORTAL.COM - Berdasarkan penanggalan tradisional Bali, besok akan diperingati sebagai hari suci Anggara Kasih Julungwangi. Hari ini menjadi momentum penting bagi umat Hindu Bali untuk melakukan penyucian diri secara lahir dan batin, serta mempersembahkan sarana upakara sebagai wujud bakti dan pembersihan spiritual.
Anggara Kasih Julungwangi terjadi dari pertemuan tiga unsur dalam kalender Bali, yakni Sapta Wara (Anggara), Panca Wara (Kliwon), dan Wuku Julungwangi. Rerahinan ini datang setiap enam bulan sekali dan menjadi bagian dari siklus keagamaan yang sarat makna.
Dalam Lontar Sundarigama, Anggara Kasih dijelaskan sebagai hari yang penuh kasih sayang terhadap diri sendiri dan seluruh makhluk hidup. Disebutkan:
"Nahanta waneh, rengen denta, Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira... Betara Ludra, merelina alaning jagat teraya, pakertinia aturakna wangi-wangi, puspa wangi, asep astanggi muang tirta gocara."
Artinya, saat Anggara bertemu Kliwon, dinamakan Anggara Kasih—hari untuk mengasihi diri sendiri dan seluruh makhluk. Pada hari ini, umat dianjurkan melakukan yoga atau semadi sebagai bentuk introspeksi untuk mengikis dosa dan membersihkan pikiran dari berbagai kotoran batin. Inilah saat yang tepat untuk kembali selaras dengan alam semesta.
Menurut kepercayaan, Sang Hyang Ludra pada hari ini tengah melaksanakan yoga demi menyucikan dunia dari berbagai bentuk pencemaran. Oleh karena itu, umat pun diharapkan ikut melakukan ritual penyucian secara spiritual.
Sarana Upakara Anggara Kasih Julungwangi
Dalam pelaksanaan hari suci ini, umat Hindu biasanya mempersiapkan berbagai sarana upakara yang mengandung unsur pembersih dan pewangi. Beberapa di antaranya adalah:
Wangi-wangi (aroma harum dari bunga dan dedaunan pilihan)
Dupa Astanggi (dupa dengan delapan aroma suci)
Tirta Gocara (air suci untuk pembersihan diri secara spiritual)
Upakara tersebut dipersembahkan sebagai simbol pembersihan diri dan persembahan kasih sayang kepada alam semesta serta diri sendiri.
Peringatan Anggara Kasih Julungwangi bukan hanya menjadi tradisi spiritual, tetapi juga menjadi ajakan untuk lebih mengenal jati diri, menjaga pikiran tetap bersih, serta menebar kasih dan harmoni kepada sesama.
***ikuti kami di Google News