Buda Cemeng Menail Hari Apa, Ini yang Dipuja ?

 Buda Cemeng Menail Hari Apa, Ini yang Dipuja ?

ilustrasi banten oleh Sue/ Flicker/ Kabarportal

 

KABARPORTAL.COM – Banyak pertanyaan yang muncul terkait rahinan Hindu Buda Cemeng Menail. Rahinan ini datang ketika bertemunya Pancawara Wage, Saptawara Buda dengan Wuku Menail.

Ada beberapa rahinan Hindu Bali yang juga memiliki kemiripan dan hanya dibedakan oleh Wukunya seperti Buda Cemeng Klawu, Buda Cemeng Ukir dan Buda Cemeng hingga Buda Cemeng Warigadean. Jenis rahinan Hindu ini datang setiap 210 hari atau 6 bulan sekali berdasarkan sistem Kalender Bali.

Dalam artikel ini akan dibahas tentang Buda Cemeng Menail, dari makna, siapa yang dipuja hingga banten yang digunakan.

Baca Juga:  Dewasa Ayu atau Hari Baik Senin, 10 Juli 2023 Baik untuk Membuka Lahan

Makna dan Penjelasan

promo pembuatan website bulan ini

Dalam beragam sumber disebutkan jika Buda Cemeng Menail bermakna wujud syukur atas anugerah yang telah diberika berupa kesuburan dan kemakmuran.



Tak hanya itu, rahinan ini menjadi waktu yang tepat untuk menyucikan pikiran, mengendalikan sifat nafsu atau indria dengan melakukan renungan suci.

Siapa yag Dipuja?

Rahinan ini juga dikenal dengan sebutan lain yakni Buda Wage Menail dan identik dengan Manik Galih. Ketika rahinan ini, dikatakan Bhatari Manik Galih tengah melakukan payogan. Saat itu bliau menurunkan Sang Hyang Omkara Amertha.

Turunnya Sang Hyang Omkara Amertha gunakan menciptakan kesuburan di dunia. Rainan ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas segala anugerah yang telah diterima.

Lontar Sudari Gama menyebutkan sebagai berikut:



Buda Waga, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksema pegating indria, Betari Manik Galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara Mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.

Baca Juga:  Buda Cemeng Merakih, Hilangkan Sifat Indria

Artinya:

Buda Wage, juga disebut Buda Cemeng. Maknanya ialah, mewujudkan inti hakekat kesucian pikiran, yakni dengan memutuskan atau mengendalikan sifat-sifat kenafsuan atau indria.

Hari ini merupakan payogan Bhatari Manik Galih, dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara Amrta (inti hakekat kehidupan), di luar ruang lingkup dunia skala.

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa selain Buda Cemeng Menail, ada juga Buda Wage Klawu atau Buda Wage Kelawu yang merupakan hari pemujaan terhadap Bhatara Rambut Sedana atau juga dikenal sebagai Dewi Laksmi, yang melimpahkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Baca Juga:  Wisata Ramah Anak di Denpasar? Yuk Coba Ajak Naik Dokar

Banten Buda Cemeng Menail

Banten yang digunakan dalam melaksanakan Buda Cemeng Menail adalah banten soda atau ayunan putih kuning dengan buah-buahan, jajan, serta perlengkapan lainnya seperti canang sari.

Banten Pejati juga bisa digunakan dengan dilengkapi sesayut amertha pageh. Yang mana banten itu dihaturkan pada lumbung ataupun sanggah kemulan. Tentu terkait banten tetap mengutamakan desa kala patra dan kemampuan masing-masing umat.

Apa yang Harus Dilakukan ?

Pada rainan Buda Cemeng Menail baik dilakukan renungan suci pada malam harinya. Buda Wage Menail kali ini cukup spesial sebab bertepatan dengan Purnama Sadha. ***

ikuti kami di Google News

Baca Juga:

error: Content is protected !!