Bukan Sekedar Hiburan Saat Galungan dan Kuningan, Yuk Cerita Singkat Ngelawang di Bali

 Bukan Sekedar Hiburan Saat Galungan dan Kuningan, Yuk Cerita Singkat Ngelawang di Bali

Ilustrasi Barong saat Ngelawang di Bali/ Kabarportal

Daftar Isi

 

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Begini sejarah Ngelawang yang sering kali ditemukan sepanjang perayaan Galungan dan Kuningan di Bali.

 

promo pembuatan website bulan ini

Ngelawang biasanya dilaksanakan ketika sore hari sepanjang perayaan Galungan dan Kuningan.



 

Di mana sekelompok anak-anak (kadang juga orang dewasa) berkeliling desa dari rumah ke rumah warga menarikan (biasanya) barong bangkung dengan gambelan baleganjur.

Baca Juga:  Selain Melukat, Pura Ini Dipercaya Segai Tempat Memohon Keturunan hingga Kesembuhan

Dari ideologinya, Ngelawang memiliki tujuan untuk ngeruwat jaga atau menetralisir bumi dari hal negatif.

 



Hal ini diungkapkan oleh Budayawan Bali, Prof. Made Bandem dalam sebuah wawancara.

Baca Juga:  Banten Sabuh Mas, Saat Tepat Melakukan Penyucian Diri

Barong digunakan sebagai simbol dari kekuatan dewa yang hendak menyucikan alam semesta.

 

Sehingga, pelaksanaan Ngelawang ini pun dilaksanakan hanya pada waktu khusus atau waktu tertentu saja.

Baca Juga:  8 Larangan Saat Membuat Banten, Jangan Lakukan Ini Jika Tak Mau Banten Jadi Leteh atau Kotor

Ngelawang sejatinya, kata Prof. Made Bandem, bisa dilaksanakan 1 bulan penuh selama Galungan dan Kuningan berlangsung yakni hingga Buda Kliwon Wuku Dungulan.

 

Kemudian sarana barong yang digunakan untuk Ngelawang merupakan milik Desa Adat yang ada di Bali seperti Barong Macan, Barong Kedingkling, Barong Macan hingga Wayang Wong.

Baca Juga:  Program Roda Keberuntungan, Beli Mobil Hyundai 300 Jutaan, Dapat Hyundai IONIQ 6 Gratis

Tentunya ini disesuaikan lagi dengan kepercayaan setempat selayaknya Barong Kedingkling dan Barong Menjangan yang dipercaya sebagai simbol untuk mengusir sarwa Butha Kala.

 

Selain itu, jika melihat dari ideologinya, Ngelawang juga harus mengacu pada Siwam, Satyam dan Sundaram yakni kesucian, etika dan juga keindahan.

Baca Juga:  Makna Tumpek Wariga (Bubuh), Rainan Penanda 25 hari Menuju Galungan

Dengan demikian, ketika melaksanakan penampilan dari Ngelawang bisa tercermin keindahan dari sisi gerak hingga ritme dan termasuk dalam tetabuhan yang mengiringinya.

 

Pun ketika proses Ngelawang berlangsung, sejatinya bisa diberikan sesajen sebagai bentuk syukur masyarakat dan “lungsuran” dari prani tersebut bisa dinikmati oleh mereka yang mementaskan barong. ***

ikuti kami di Google News

Baca Juga:

error: Content is protected !!