Pegatwakan, Akhir dari Rangkaian Galungan dan Kuningan

 Pegatwakan, Akhir dari Rangkaian Galungan dan Kuningan

ilustrasi Penjor by Philippe HELLOIN/ flickr/ kabarportal

 

 

KABARPORTAL.COM – Buda Kliwon Wuku Pahang atau yang juga dikenal dengan Pegat Uwakan merupakan akhir dari rangkaian Galungan dan Kuningan.

 

promo pembuatan website bulan ini

Saat rainan Pegatwakan ini umat Hindu akan mencabut penjor yang sebelumnya telah dipadang saat Penampahan Galungan di depan rumah.



 

Pun, seluruh sarana yang ada pada penjor ditanggalkan kemudian dibakar.

Baca Juga:  Lakukan Ini Saat Sugihan Bali Bertemu Kajeng Kliwon Enyitan

[the_ad id=”1399″]

 



Setelah itu, abu dari hasil pembakaran itu dimasukkan dalam klungan nyuh gading yang sebelumbnya sudah dikasturi.

 

Ketika abu tersebut telah dimasukkan dalam klungah nyuh gading, kemudian klungah tadi ditanam pada lubang tempat menanam penjor.

Baca Juga:  Cara Menjawab Salam Om Swastyastu yang Benar, Jangan Keliru

[the_ad id=”1399″]

 

Lontar Sundarigama menyebutkan tentang rainan Pegatwakan sebagai berikut ini:

 

Pahang, Buda Kliwon Pegatwakan, ngaran, pati warah panelasning mengku, biana semadi, waraning Dungulan ika, wekasing perelina, ngaran kalingan ika, pakenaning sang wiku lumekasang kang yoga semadi, umoring kala ana ring nguni, saha widi-widana sarwa pwitra, wangi-wangi, astawakna ring sarwa dewa, muang sesayut dirgayusa abesik, katur ring Sang Hyang Tunggal, panyeneng tatebus.

Baca Juga:  Ketahui Arti Mimpi dari Sisi Spiritual Hindu Bali

[the_ad id=”1399″]

 

Terjemahannya:

 

Buda Kliwon Pahan adalah hari raya Pegatwakan dan disebut dengan Pegatwakan karena akhir dari tapa brata.

 

Sang Wiku patut melakukan renungan suci dengan menggunakan saran wangi-wangi serta sesayut dirgayusa.

Baca Juga:  Mengenal Tentang Banten, Segehan dan Jenis-jenis Banten di Bali

[the_ad id=”1399″]

 

Ini dipersembahkan kepada Sang Hyang Tunggal yang juga dilengkapi dengan penyeneng serta tetebus.

 

Masih dalam Lontar Sundarigama, Pegatwakan memiliki arti yakni putusnya perkataan.

 

Lalu, diartikan pula sebagai akhir masa melaksanakan dhyana semadi dalam rangka perayaan hari suci pada Wuku Dungulan atau puncak peleburan.

Baca Juga:  Mau Belajar Ilmu Leak? Ini 5 Sumpah Menjadi Leak, Tingkatan Belajar Leak dan Sumbernya

[the_ad id=”1399″]

 

Itulah penjelasan singkat tentang rainan Pegat Uwakan yakni akhir dari rangkaian Galungan dan Kunignan. ***

 

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

ikuti kami di Google News

0 Reviews

Write a Review

Baca Juga:

error: Content is protected !!