Penjelasan Tentang Wewaran dan Jumlahnya
Dalam menentukan wariga, pengetahuan tentang wewaran menjadi dasar yang sangat penting. Dasa (10) Wewaran yang digunakan di Bali dalam menentukan hari baik dan buruk sebelum melakukan kegiatan.
Dalam Agama Hindu, dikenal adanya istilah ‘Wewaran’ dalam usaha melakukan kegiatan atau pekerjaan sesuai hari baik umat Hindu.
Wewaran adalah bentuk jamak dari kata wara yang berati hari. Secara arti kata Wewaran berasal dari bahasa Sansekerta dari akar kata wara (diduplikasikan/\ dwipura) dan mendapat akhiran –an (we + wara + an) sehingga menjadi wewaran, yang berati istimewa, terpilih, terbaik, tercantik, mashur, utama, hari.
Dikutip Bulelengpost dari laman pesraman.com, wewaran adalah hari yang baik atau hari yang utama untuk melakukan suatu hal atau suatu pekerjaan. Dalam menentukan wariga, pengetahuan tentang wewaran menjadi dasar yang sangat penting.
Dalam hubungannya dengan baik buruknya hari dalam menentukan wariga dewasa, wewaran mempunyai urip, nomor atau bilangan, yang disesuaikan dengan letak kedudukan arah mata angin, serta dewatanya.
Berikut adalah nama-nama wewaran yang berlaku di masyarakat Hindu Bali antara lain :
1. Eka wara : luang
2. Dwi wara : menga, pepet
3. Tri wara : pasah, beteng, kajeng
4. Catur wara : sri, laba, jaya, mandala
5. Panca wara : umanis, pahing, pon, wage, kliwon
6. Sad wara : tungleh, aryang, wurukung, was, maulu
7. Sapta wara : redite, coma, anggara, budha, wrehaspati, sukra, saniscara
8. Asta wara : sri, indra, guru, yama, ludra, brahma, kala, uma
9. Sanga wara : dangu, jangur, gigis, nohan, ogan, erangan, tulus, dadi
10. Dasa wara : pandita, pati, suka, duhka, sri, manuh, manusa, raja, dewa, raksasa.
Itulah daftar sepuluh Wewaran dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali. ***
0 Reviews
ikuti kami di Google News