Sudah Tahu? 2 Tradisi Ini Hanya Ditemukan Ketika Rahinan Kuningan

Mekotek dan Mesuryak adalah tradisi unik di Bali yang hanya ada ketika Rahinan Kuningan/ Kabarportal
Di dua desa adat di Bali, yakni Banjar Adat Bongan di Tabanan dan Desa Adat Munggu di Badung, tradisi Mesuryak dan Mekotek menjadi sorotan utama. Keduanya tak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga mempererat tali persaudaraan warga. Yuk, simak serunya tradisi ini yang kaya akan nilai budaya dan spiritual!
Mesuryak: Berebut Uang dengan Sorak-Sorai di Banjar Adat Bongan

Di Banjar Adat Bongan, Desa Bongan, Tabanan, Hari Raya Kuningan tak lengkap tanpa tradisi Mesuryak. Tradisi ini mengundang warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, untuk berebut uang di pintu masuk rumah-rumah warga. Uang yang diperebutkan, dikenal sebagai sesari, sebelumnya digunakan sebagai sarana upacara saat sembahyang di sanggah gede atau pura keluarga.
Nominal uangnya bervariasi, mulai dari Rp2.000 hingga Rp100.000, dan semuanya diserahkan secara sukarela tanpa batasan jumlah. Suasana kian meriah dengan sorak-sorai warga yang berebut, tak jarang diwarnai momen lucu seperti sandal putus, terjatuh, atau bahkan tercebur ke selokan. Kata “Mesuryak” sendiri berasal dari “suryak”, yang berarti bersorak-sorai, mencerminkan semangat kebersamaan dalam tradisi ini.
Makna Spiritual Mesuryak
Lebih dari sekadar rebutan uang, Mesuryak memiliki makna mendalam. Tradisi ini diyakini sebagai wujud pengantaran leluhur kembali ke sunia loka atau alam gaib setelah periode sembahyang Kuningan. Upacara diawali dengan persembahyangan di sanggah gede, lalu dilanjutkan dengan acara berebut uang di pintu masuk rumah. Dulu, peserta Mesuryak terbatas pada keluarga yang menggelar upacara, dan uang yang digunakan adalah uang kepeng (uang bolong khas Bali). Kini, tradisi ini terbuka untuk seluruh warga banjar, memperkuat rasa kekeluargaan.
ikuti kami di Google News

