Fakta Menarik Kuningan di Bali, Nasi Kuning, Tradisi Mekotek hingga Sembahyang Sebelum Pukul 12 Siang

 Fakta Menarik Kuningan di Bali, Nasi Kuning, Tradisi Mekotek hingga Sembahyang Sebelum Pukul 12 Siang

Ilustrasi tamiang, ter dan endongan/ foto kompilasi dari Umat Hindu – paduarsana/ kabarportal

 

KABARPORTAL.COM – 10 hari setelah Galungan disebut sebagai Rahinan Kuningan. Hari raya ini jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan.

Umat Hindu sudah disibukkan dengan beragam kegiatan mulai dari sembahyang dirumah, pura desa hingga pura kahyangan jagat.

Namun ada beberapa fakta menarik dari pelaksanakan rahina Kuningan sebagaimana dirangkum dari beragam sumber.

promo pembuatan website bulan ini

 



Kapan Dilaksanakan Kuningan?

Kuningan datang setiap 6 bulan atau 210 hari sekali menurut perhitungan kalender Bali. Kuningan mirip seperti Galungan yakni diawali dengan Penampahan Kuningan pada Sukra Wage Wuku Kuningan kemudian keesokan harinya barulah dilaksanakan Kuningan.

Baca Juga:  Dewasa Ayu Membuka Usaha Maret hingga April 2024

Kuningan jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan

Hari raya Kuningan adalah rangkaian dari Galungan dan ada ciri khas dari rahina Kuningan yakni terdapat nasi kuning ditiap banten yang dihaturkan serta adanya Tamiang, Endongan dan Ter ditiap pelinggih serta area rumah.

 

Makna Nasi Kuning pada Rahina Kuningan

Nasi Kuning yang dihaturkan dan terdapat pada tiap banten di rahina Kuningan bermakna kemakmuran serta gemah ripah loh jinawi.



Lontar Sundarigama menyebutkan jika saat Rahina Kuningan para leluhur turun ke dunia hingga tengah hari.

Baca Juga:  Siap Menyambut Syrco Base, Kemegahan Kuliner di Ubud

Kenapa Kuningan Sembahyang Hingga Siang Hari?

Masih dari Lontar Sundarigama, disebutkan jika ketika Rahina Kuningan para leluhur dan dewata ada di dunia ini hingga tengah hari atau sampai siang hari saja.

Ketika sudah sore hingga malam hari baru melaksanakan Rahina Kuningan sangat tidak disarankan karena akan dinilai sia-sia.

Baca Juga:  Berdasarkan Bhagawad Gita, Inilah 12 Sifat Atma yang Perlu Diketahui

Tradisi Ketika Kuningan

kapan dilaksanakan tradisi mekotek Tradisi Mekotek di Munggu, Ritual Keselamatan yang Sempat Dihentikan
Tradisi Mekotek di Munggu, Ritual Keselamatan yang Sempat Dihentikan/ Disbud Badung/ Kabarportal

Saat hari raya Kuningan pada sore hari, di Desa Munggu, Badung dilaksanakan sebuah tradisi yang bernama Mekotek atau Ngerebeg.

Baca Juga:  Mantra untuk Rainan Kuningan, Galungan dan Pagerwesi

Tradisi Mekotek sudah ada sejak masa kerajaan Mengwi. Tradisi ini dilaksanakan sekaligus untuk memohon keselamatan. ***

ikuti kami di Google News

Baca Juga:

error: Content is protected !!